Ketika mata ini terus terbuka, ketika otak ini terus berpikir dan ketika diri ini terus menutupi segalanya. Ketika itu pula diri ini bahkan hati ini berusaha untuk tetap berjalan tegap pada jalur ini yang sebenarnya jauh di lubuk hati diri ini sudah tak sanggup lagi berjalan. Jangankan berjalan, berdiri pun sepertinya tidak. Ketika sebuah bulan mulai kehilangan sang bintang satu persatu yang pada akhirnya ia merasakan apa itu kesunyian dalam gelap untuk pertama kalinya. Dan juga diri ini, ketika aku harus terbiasa dengan situasi yang tak pernah ku ingin sekalipun yang dengan seketika tanpa sadar itu membuat diri ini menjadi hancur entah seperti apa. Saat sebuah khayalan tertempel dengan lekatnya dalam sebuah pikiran, itu semua membuat tekad ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Tekad yang hanya diri ini saja yang mengetahuinya, lebih dari sekedar kata yang hanya dipercayai oleh diri ini. Sekalipun tak pernah tau bagaimana itu semua akan bera...