Hidup dalam tekanan yang membuat kondisi ini semakin lama terasa semakin kacau. Pada awalnya semua terasa seperti semula, secara perlahan semua kembali pada posisinya masing-masing. Itu semua terasa jika rasa sesak akan menemukan titik akhirnya. Namun aku terlupa, jika diri ini pun memiliki sisi yang berbeda. Pada sisi itu aku bersikap jika kami sudah mulai bersatu dan bersahabat, tapi nyatanya aku hanya tak mengakui jika ia sedang berbohong. Ia hanya tak ingin semua menjadi semakin runyam, itu alasannya ia hanya berkata 'ya' dan mencoba untuk bersikap tak apa yang sebenarnya itu adalah ketidakpeduliannya terhadapku. Seorang jiwa yang berada dalam tubuh ini. Kami berada dalam satu tubuh namun entah mengapa kami selalu bertengkar. Apa yang ku inginkan adalah hal yang tak ia inginkan. Dan apa yang ia inginkan adalah hal yang tak ku inginkan, sayangnya kelemahanku membuatku terlihat seperti seseorang yang jahat. Aku yang sebagai korban hanya ak...