" Apa kabar Dinda? " Sapaan gua yang mungkin ini hal mengejutkan buat dia " Bara?! " Responya yang terlihat benar-benar terkejut sampai dia menjatuhkan dompetnya di hadapan gua Beberapa tahun sebelum malam ini, gua ingat mungkin gua orang pertama yang membuatnya tau apa itu rasa sedih. Gua membalas perasaannya dengan sebuah perpisahan yang begitu mendadak. Gua hanya ingin kita bisa terus berteman baik namun nyatanya sejak saat itu tak pernah sekalipun gua menyapa. Bahkan hingga saat ini gua masih dapat melihat sebuah barang yang pada malam itu gua bungkus rapi dalam bentuk kado. Dompet yang ia jatuhkan di hadapan gua ini adalah dompet yang gua beri untuknya pada malam itu. Gua kaget, gak tau kenapa tapi jujur gua kaget. Kali pertama gua memilih untuk menjadi temannya karena ia terlihat begitu lemah, sampai-sampai rasanya gua ingin terus ada disampingnya dan gak mau lihat dia sedih karena hal yang gak seharusnya dia dapat. Dinda peremp...