Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

Jika Aku Tak Bertemu Waktu #3

     Bahkan setelah beberapa waktu telah berlalu rasanya masih saja sulit untukku menjalani semua ini. Aku masih merasa jika semua ini masih tak adil untuk diriku. Aku masih merasakan bahwa apa yang aku alami ini seharusnya cukup sampai disini. Aku pun masih saja menunggu apa yang aku pinta itu terwujud.  "Aku hanya ingin semuanya berhenti"      Sangat sulitkah hanya untuk mengabulkan ini semua. Terkadang aku sangat ingin marah dan bertanya-tanya mengenai hidupku. Bukankah semua cobaan hanya akan sebatas kemampuan manusia itu sendiri saja, namun mengapa aku harus bertemu dengan kesulitan yang bertubi-tubi. Bertubi-tubi hingga membuatku terjatuh dan sulit rasanya untuk bangkit kembali.       Namun, rasanya untuk hari ini aku seperti mendapat tamparan melalui diriku sendiri. Aku bahkan merasa malu pada mereka. Mereka yang tak seharusnya berjuang pada saat ini. Mereka yang seharusnya masih dapat menikmati masa mereka. Ta...

Jika Aku Tak Bertemu Waktu #2

"Latisha"      Sebuah nama yang mengartikan kebahagiaan yang penuh. Dimana seharusnya aku selalu diselimuti dengan kebahagiaan tanpa ada keresahan hidup sedikitpun. Akan tetapi apalah daya, aku hanyalah seseorang biasa yang hanya menjalankan arus kehidupan ini sesuai dengan ukuranku sendiri.       Ketika banyak diantara mereka yang dapat selalu merasakan kebahagiaan, aku disini sendiri merasakan apa itu kerasnya hidup. Ketika banyak diantara mereka yang hanya duduk terdiam menunggu masa depan, aku disini sendiri terus bergerak tanpa henti bagaikan robot hanya untuk mencari apa masa depanku. Terkadang hidup ini tidak adil, bukan bagaimana aku dapat merasakan harta yang melimpah namun hanya untuk mengeluarkan senyum yang tulus saja itu sangat sulit ku lakukan.       Setiap hari aku mencoba untuk bagaimana caranya agar aku dapat terus bersyukur dan setiap hari itu pula aku merasakan bagaimana rasanya aku menahan semua ...

Jika Aku Tak Bertemu Waktu #1

"Setelah semua ini berlalu akankah terjadi hal lain lagi?"      Aku memang bukanlah seseorang yang penuh dengan segudang pengalaman bermakna. Apa yang aku lakukan selama ini, apa yang aku hadapi selama ini, aku tak pernah menyangka jika semua itu hanyalah bumbu pemanis semata. Aku tak pernah tau bahwa semua yang aku alami dan rasakan bukanlah sebuah klimaks apalagi epilog. Semua ini hanyalah sebatas prolog yang sama sekali tak pernah aku sadari dan sampai saat ini mungkin aku belum cukup menyadari itu semua.      Prolog dimana yang hampir sudah membuatku semenderita ini. Prolog yang dimana aku tak kuat lagi untuk menghadapinya, jangankan untuk menghadapinya hanya sekedar memikirkannya saja itu sudah membuatku jatuh dan sulit untukku menegakkan kaki ini kembali. Bagaimana mungkin semua ini, semua keresahanku ini, semua yang membuatku tak henti mengusap pipi ini adalah sebatas prolog yang tak seharusnya aku permasalahkan? Bagaimana aku dapat bertaha...