Langsung ke konten utama

PELANGI #1





" Entah darimana kata itu berasal, tapi aku yakin semua orang menyukainya. Begitu juga dengan aku, sampai pada akhirnya muncul di benakku..
~ dari mana datangnya hal itu? indah kah atau malah membuatku terpuruk seperti ini? haruskah aku mengingat kejadian dulu disaat aku belum mengetahui apapun? dan aku selalu berharap akan keajaiban yang datang pada diriku~
Semua itu bermula saat aku berfikir bahwa hidupku ini baik-baik saja"

.
.

"Waah 98?? Keren banget si kapan gua dapet nilai kaya lu gitu?? Liat gua cuma dapet 35, itu aja udah setengah mati ngerjainnya.. Wahh Mira kita bener bener keren"
"Aah, biasa aja gausah berlebihan gitu bisa? Haha.. Harusnya gua masih bisa kan dapet 100 kalo lebih pelan-pelan lagi??"
"Iyalah pasti, waah gua iri"

      Awalnya aku selalu mengira keberuntungan selalu ada dipihakku dan keberhasilan ada di depan mataku. Aku selalu tersenyum dan selalu berfikir kalau selamanya aku akan baik-baik saja. Sama sekali tidak ada yang aku fikiran kecuali aku terlihat bahagia di depan semua orang. Sejak hari itu aku merasa bahwa aku memang baik-baik saja, aku melakukan hal-hal normal yang biasa orang lain lakukan, aku selalu merasa tenang dan nyaman. Melewati hari tanpa ada ketakutan apapun, tanpa ada keraguan apapun, benar-benar seperti apa yang aku mau. Walau sempat terlintas sampai kapan aku bisa merasakan ketenangan ini namun aku terus mencoba untuk menikmati masa ini dengan bahagia.
      Tak ada satu hari pun aku lewati tanpa senyuman di wajahku. Em, aku benar-benar menikmati masa dimana aku bisa menjadi apa yang aku mau entah berapa lama itu akan bertahan tapi aku benar-benar menyukai masa itu. Dimana ada banyak orang yang membutuhkanku, ada banyak orang yang bisa membuatku tersenyum, dan ada banyak orang yang mencariku. Pada saat itu aku merasa bahwa kehadiranku di sini memang dibutuhkan. Aku senang dapat kesana kemari dan disukai orang lain. Aku sangat menyukai itu...

"Mira tadi dicariin sama Bu Naya, ditunggu di ruang guru ya sekarang"
"Kenapa ya?"
"Gatau, tapi gua bener bener bener bener pengen jadi lu. Kenapa? Karena tadi gua liat ulangan lu dapet 100, mungkin karena itu Bu Naya manggil lu"
"Apa?? Mira? 100?? Waaah bahkan juara satu kita aja belum pernah dapet 100. Gimana cara lu jadi yang pertama sih?"
"Seriusan???? Gua dapet 100?? Wahh, thanks ya gua mau ke ruang guru dulu. Papaaayy"

      Hari yang paling membuatku senang adalah ketika aku bisa menjadi yang pertama walau aku sebisa mungkin bersikap biasa tapi memang aku tidak bisa menutupi wajahku kalau aku memang senang bisa menjadi yang pertama walau ini bukanlah hasil akhirnya. Dengan ambisi untuk menjadi yang pertama aku selalu berusaha dengan keras agar aku tidak kehilangan posisiku ini. Tanpa ada yang tahu bagaimana aku mencoba sekuat usahaku, tanpa ada yang tahu seberapa besar aku ingin mempertahankan posisiku, dan bahkan tanpa ada satu orang pun yang tahu kalau aku malah terjebak dengan ambisi dan usahaku ini yang malah membuat aku mulai terjatuh dan tidak dapat menerima kenyataan yang sama sekali berbeda dengan tujuan awalku. Menjadi yang pertama....

"Waah gua udah yakin sih kalo Mira kita pasti bakalan bisa dapet juara 2 kaya gini. Mira, good job"
"Aah iya makasih"
"Coba aja kalo lu jadi juara 1 dan bisa ngalahin si juara 1 kita. Pasti itu lebih seru lagi deh"
"Emm iya, coba aja"



*to be countinue)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....