21 TAHUN.
- Kuliah : OKE ✔
- Bisnis : ADA ✔
- temen : BEST FRIEND ✔
- Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS! ✔
- Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔
"itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu.
~
"Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.
Azalea, 21 tahun.
Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.
Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspetasi manis terhadap diriku. Pada nyatanya tak ada satupun yang berjalan lancar pada 21 tahun ku. Aku bahkan harus menunda masa kuliah ku, lalu bisnis?
Interview berulang kali di berbagai tempat, apa seperti itu dapat dikatakan sebuah bisnis? Bisnis memperkuat cara bicaraku dan mental ini yang semakin hari terkikis oleh waktu. Mendengar sepenggal ceritaku, ku rasa tak perlu diperjelas bagimana kondisi keuanganku
"Hah?! Uang gua cuma sisa 150.000,- huuueeekkk!"
Best friend dan gebetan adalah hal yang mustahil untuk ku miliki disaat posisiku yang seperti gembel ini. Ini adalah fakta sebuah kehidupan jika memang realita adalah antonim dari sebuah ekspetasi. Aku bahkan tak mengerti mengapa hal itu sangat tepat. Benar-benar membuatku takjub akan kehidupanku sendiri.
"Ahh gua enek, gua dapet tugas kelompok yang didalemnya tuh orang-orang males semua Leaaa. Lu bayangin coba gimana bisa gua lulus, kalo tim gua gak ada yang bener. Bahkan gua gak tau, apa yang harus gua kerjain. Haaa" Ucap Gala, teman sekolah ku
"Lu minta gua buat bayangin problem lu sedangkan ini kepala gua aja udah gak muat buat diisi sama masalah gua sendiri Ga. Gua bahkan gak tau gua mau kerja dimana lagi huuuffftttt" Ucapku dengan wajah yang terlihat begitu pusing
Dia Gala, yang sebenarnya ia adalah best friendku tapi aku enggan untuk mengakuinya karena sama sekali tak ada dari sikapnya yang mencerminkan sebagai seorang sahabat. Lebih tepatnya, musuh dalam selimut.. Entahlah, Gala bukanlah sahabatku dan juga bukan musuhku tapi setidaknya aku memiliki seseorang seperti ia yang membuatku tak perlu menutupi semua masalah yang ada pada diri ini.
Beginilah the real of 21 years old. Jika apa yang ada di depan mata adalah sebuah kehidupan yang begitu asik, glamor dan elegan. Pada faktanya tak jauh dari itu semua terdapat kehidupan yang menjengkelkan dan membosankan seperti kami.
Seorang anak kampus yang terbebani dengan segala tugas, latihan dan lingkungan. Berusaha agar setidaknya ilmu yang ia miliki dapat membantu dirinya terutama dalam bidang ekonomi yang sangat sengit ini. Lalu seorang freelance yang berkeliling ke berbagai perusahan, melakukan sesi interview dengan sangat manis dan memiliki harapan agar masalah ekonominya dapat segera terselesaikan dan dapat memulai kelas perkuliahan sesegera mungkin.
"Gimana interview lu kemarin?" Tanya Gala saat aku membantunya mengerjakan tugas kuliahnya di perpustakaan kota
"hhmmmm" Senyumku yang terlihat dari wajahku
"Lolos??! Cieee akhirnya dapet kerjaan juga, kan udah gua bilang lu pasti bakalan lo..." Ucapan Gala yang langsung ku sahut
"Gagal!! Aaakkhhh!!!!! Kenapa sih? Kenapa loh? Kenapa? What's wrong with me Ga? Senyum udah kaya mau pemotretan, tes tulis lancar-lancar aja, bahkan gua ga pernah nyangka kalo gua bakalan ngomong kalimat-kalimat manis selama interview itu. And, gua masih ditolak juga??? Hhhhffftt!!!!! Sumpah!" Ucapku yang begitu kesal dengan suara yang tak begitu keras
"Sabar-sabar... Yuk tarik nafas... Huuuufftt. Udah sabar ntr abis ini gua traktir es krim. Tapi kelarin dulu ini soalnya hehe" Ucap Gala yang membuat mood ku lebih kacau
" -_-# " Aku yang pergi meninggalkan Gala
( bersambung... )
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar