Lalu.. "Dani" Seseorang yang tak henti-hentinya ku ceritakan pada Andika. Apapun moment yang terjadi antara aku dengan Dani pun selalu kuceritakan pada Andika. Ibarat kata, Andikalah diary antara aku dengan Dani. Namun, entah mengapa seiring berjalannya waktu aku mulai merasakan hal aneh pada Andika. Ia lebih sering berbicara dan bertanya padaku mengenai hati yang sebelumnya aku sangat jarang melihatnya berbicara mengenai perasaan seperti itu. "Rin, lu pernah gak sih ngerasain cinta tapi bertepuk sebelah tangan? Kaya sakit tapi gabisa apa-apa" "Tumben amat ka ngomong begituan kenapa?? Galau lu abis ditolak cewe yaa" "Kalau ditolak sih mending, yang ini gua bahkan ga berani buat ngomong satu kata pun tentang hati gua. Rasanya gua kaya udah ditolak sebelum nyatain semuanya. Masalahnya dia ga peka sama perasaan gua. Gatau ga peka, pura-pura ga peka atau ga mau tau sama perasaan gua. Yaa semacam bodoamat gitulah" "....." ...