Langsung ke konten utama

"REDUP"


     Aku tak pernah tau bagaimana jadinya aku jika aku terlahir didunia ini bukan sebagai "diriku". Semua orang tak pernah bisa menentukan ia terlahir seperti siapa, bagaimana keadaannya, dimana ia akan dibesarkan. Tak pernah bisa. Apa yang ada didunia ini, semua mutlak. Ada porsinya tersendiri dan itu tak akan pernah bisa diubah apalagi kita tolak. 
     Bagiku semua yang terjadi pada diriku adalah sebuah skenario yang kekal. Mungkin ini berlebihan atau bahkan salah. Memang, aku tak pernah tau...

     Akan tetapi apa yang kurasakan, segalanya seolah-olah telah sirna. Lebih dari masalah hati. Ketika semua yang sudah ku persiapkan sebulan, setahun dan bahkan 2 tahun, ketika rasa optimis dan positif thinking ku coba untuk ku pertahankan dengan kuat dalam diri ini, dan ku biarkan semua opini miring berlalu ketika itu pula kulihat jika matahari mulai menenggelamkan dirinya dalam lautan awan yang indah. 

"Memang.. Itu indah sangat indah"

     Ketika semua warna bertemu dan menjadi satu gradasi cantik dan ketika itu pula semua orang nyaman memandangnya. Memandang keindahan dari kejauhan. Keindahan yang teryata hanya dapat dilihat dari kejauhan. Jauh dan bahkan sangat jauh sampai tak pernah bisa untuk dirasakan. 

"Itu aku"

     Semua yang terjadi pada diriku, semua kubagikan dengan cantik seakan-akan tak pernah ada yang terjadi pada diriku. Semua kususun dengan rapi sehingga tak pernah ada celah sedikit pun untuk orang lain melihat bagaimana sakitnya diriku. Percayalah, semua yang terlihat dalam dunia ini hanyalah strategi. Bagaimana caranya agar kita tetap terlihat baik-baik saja seperti tak pernah ada sesuatu yang pada akhirnya...

     Ketika semua mulai redup, ketika hanya ada satu cahaya yang tak cukup untuk menyinari semuanya bahkan ketika ada banyak titik cahaya, pun tak pernah bisa untuk menerangi segalanya. Kala itu lah saat dimana aku bisa menjadi diriku sendiri. Jatuh terduduk dalam ruang sepi dan hanya dapat melihat usaha yang tak pernah membuahkan hasil. 

Semua berserakan, 
Rasanya ingin sekali aku merobek bahkan membakarnya. Pernahkah sempat terlintas dari benakmu
"Apa aku hidup hanya untuk berusaha dan tak pernah merasakan apa yang ku usahakan selama ini? "
Itu aku. 

     Saat redup mulai didefinisikan, itu tak bisa dianggap sebagai kegelapan. Semua dalam hidup memiliki sinonim dan antonimnya tersendiri. Matahari yang mulai menenggelamkan dirinya pun akan memunculkan dirinya kembali dengan sisi yang tak kalah indah dari sebelumnya, sekalipun memakan waktu lama tak dapat terbantahkan jika ia akan tetap muncul. 
     Apa yang ada dibenakku. Skenario yang telah ku ikuti sejak awal. Strategi yang sudah kususun untuk menutupi segalanya, pun biar menjadi bagian dari diriku yang tak pernah hilang. Sekalipun hilang, ku yakin akan tetap kembali. Setidaknya aku sanggup melewati itu semua entah semuanya tulus atau tidak. Keredupan ini biarlah disini untuk sejenak, ku tetap menunggu dan menanti ia untuk berlalu dan tak kembali lagi walau sejujurnya diriku sendiri pun ragu akan hal itu. 

Dan... 
Semua yang telah kususun yang pada akhirnya berantakan tak beraturan. Biarlah itu semua menjadi bagian dari diriku yang juga tak pernah hilang. Akan ku lepaskan namun, tak akan ku hilangkan dalam diriku. Semua yang tertuang secara pasif ini pun ku ijinkan kamu untuk mencerna. Memang tak begitu berguna, tapi setidaknya diriku tak merasakan sesak yang teramat lagi dan kamu..

     Kamu mengetahui bahwa bukan hanya dirimu yang merasakan keredupan ini, bukan kegelapan. Ini semua hanya redup yang nantinya akan bersinar kembali. Bersinar dengan terang lebih dari apapun dan siapapun. Lalu ketika kamu merasa bahwa hidup ini tak adil bagimu, ku pernah membaca sebuah petikan dari saudaraku "A.S."

"Ketika kamu merasa bahwa hidupmu tak adil.. Bukankah banyak yang merasakan demikian?? Lalu... Bukankah itu semua berarti keadilan yang terlupakan?"

     Ingatlah jika kamu merasakan itu semua, aku pun demikian. Lalu jika aku merasakan itu semua mungkin kamu pun demikian. Tak pernah ada yang tau apa yang dialami oleh semua orang karena semua memiliki strategi masing-masing untuk mempertahankan dirinya sendiri. Strategi yang tak ada celah sedikit pun untuk orang lain melihat kedalamnya. 

Satu hal untukku dan untukmu... 

"Semua yang terlihat dari kejauhan memang indah. Indah dan bahkan sangat indah sampai sulit untuk dijangkau dan pada akhirnya tak dapat dirasakan. Mudah, hanya perlu lihat apa yang ada didepan mata lalu lakukanlah sesuai porsinya tersendiri"


-author-

(terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca) 
ig: mithafull

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....