Ada hal yang tak dapat ku hindari. Sebuah ketakutan yang selama ini dengan sangat ku coba untuk menahannya seorang diri. Rasa takut yang datang dan pergi terus-menerus hingga saat ini dan itu semua sangat sulit untukku hadapi. Aku cemas, aku khawatir namun yang lebih menyedihkan terkadang aku seperti orang bodoh dan tak tau harus apa lagi. Aku baik-baik saja tapi aku tidak baik-baik saja. Ketika semua pikiran itu mulai datang, seketika aku merasa kosong.
Bernafas hingga sesak, menangis hingga sembab, menulis hingga lemah, lalu mendengarkan hingga payah. Semua silih berganti aku lakukan hanya untuk menghentikan ketakutan itu datang kembali. Terkadang aku begitu kuat, menerima segalanya dan siap untuk menghadapi hari esok. Tak ada rasa gelisah apapun lagi dalam benak ini, dan aku sangat bersyukur.
Namun juga terkadang, entah mengapa disaat aku lengah sedikit saja tiba-tiba rasa itu datang dengan mudahnya lalu menguasai pikiranku yang begitu sensitif ini. Saat itulah aku menjadi seseorang yang berbeda. Bahkan hanya dengan diam, air mata menetes tak henti. Pening, sangat.
Hal yang mungkin tak dapat orang lain rasakan ada pada diriku dengan jelasnya. Kecemasan ku berlebih dan saat itulah aku menangis kencang. Benar-benar kosong dan tak tau apa yang harus ku perbuat kala itu. Itu adalah saat dimana aku sangat takut jika akan melukai diri ini lagi seperti dulu dan juga ketakutanku akan hari esok yang bahkan aku sendiri pun tak tau apa yang akan terjadi. Itu adalah saat dimana aku hanya dapat menangis tanpa mengucap sepatah katapun. Pada saat itu tak ada yang mengerti mengapa aku bertindak seperti itu karena aku memang tak mengucapkan apapun, yang sebenarnya banyak hal yang ingin ku ucapkan namun aku tak dapat mengeluarkan suaraku selain tangisan sendu itu. Lalu aku tertidur di pinggir kasur dengan harapan aku ingin mendapat mimpi indah untuk melupakan rasa sedih itu.
Aku sangat berjuang untuk menghadapi situasi sulit itu sejak lama. Aku sangat berjuang untuk tetap bertahan pada dunia ini yang membuatku merasakan kesedihan terus menerus. Berulang kali aku memikirkan hal aneh dan berulang kali pula aku mencoba untuk menguatkan diri ini. Aku sangat berjuang untuk meyankinkan diri ini agar tetap bertahan hingga detik ini sekalipun itu semua begitu sulit.
Ada banyak hal yang membuatku untuk mengurungkan pikiran negatif itu. Karena aku tau jika hidupku bukan hanya untuk diriku. Jujur, keberadaan orang-orang terdekat membuatku lebih dapat memiliki alasan untukku bertahan hingga detik ini. Bahkan seorang teman jauh yang hanya menanyakan kabarku hari ini saja, membuatku untuk memasukkannya kedalam salah satu alasanku untuk terus berjuang melawan kecemasanku ini.
Aku dapat menjadi seseorang yang begitu lemah namun ada kalanya aku dapat menjadi seseorang yang begitu kuat, begitu positif akan segalanya. Dan itu adalah satu-satu waktu yang membuatku terus mencari dan mengejar ilmu hanya untuk mengetahui siapa diri ini dan untuk apa aku masih bertahan hingga detik ini sekalipun rasanya cukup menyedihkan. Itu adalah saat dimana aku lebih sering menangis pada pagi hari dibandingkan malam hari. Dan akupun sangat amat bersyukur akan hal itu.
Entah apa yang kurasakan saat ini. Aku baik-baik saja tapi sebenarnya aku tidak baik-baik saja, but honestly im okay right now...
Aku berada ditengah rasa takut dan kuatku, jantungku berdegub cukup kencang saat ini. Pikiranku mulai kembali kosong namun hati ini sangat berusaha untuk terus meyakinkan jika semua akan baik-baik saja, hingga dadaku terasa sakit. Kini aku mulai sulit bernafas seperti biasanya. Aku ingin menangis tapi air mataku tak menetes. Helaan nafas ku hembuskan panjang-panjang. Aku tahu betul sebenarnya aku kesakitkan namun aku pun tahu betul jika bagaimanapun kondisiku, ini adalah diriku.
Mencoba untuk kembali tenang dan membiarkan rasa itu ada lalu pergi begitu saja. Sakit memang, namun aku yakin bukan tanpa alasan aku masih memiliki waktu dan dapat melihat segalanya disini. Entah siapa lagi yang akan ku hubungi kali ini atau siapa yang akan ku diamkan setelah ini, aku hanya ingin meminta maaf dan berterima kasih.
Kisahku, kesedihanku, kecemasanku, ketakukanku mungkin tak dapat hilang begitu saja hanya dalam hitungan menit atau bahkan hari. Disaat rasa takutku hilang, ia pasti akan datang kembali. Pikiranku yang begitu sensitif membuatku sulit untuk menangani segalanya. Namun dengan itu semua ada satu hal yang membuatku begitu bersyukur,
Aku sangat bersyukur aku masih disini detik ini dan menulis semua rasaku pada hari ini. Karena itu berarti setidaknya aku tak benar-benar menyerah pada rasa sakitku.
- author -
Selesai.
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar