Jika awalnya kamu membaca ini dengan tak sengaja, anggap saja itu sebuah kebetulan. Namun jika someday kamu kembali membaca ini...
"Tak apa"
"Semua orang pernah merasakan kesedihan"
"Jika pada saat ini kamu sedang merasakannya, tak apa"
Kali ini bukanlah tulisan seperti biasanya, yang dimana terdapat tokoh tertentu sekalipun tak tau siapa namanya. Sudah bukan sebuah rahasia jika setiap kehidupan memiliki masa-masa sulitnya. Titik terendah, kesedihan yang tak henti, rasa ingin menyerah pada dunia.
Tak mudah untuk kita yang harus terus tersenyum dibalik rasa sesak jantung ini. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan hanya bersikap.seperti biasa seakan tak pernah ada yang terjadi. Melihat orang lain tersenyum lalu ikut tersenyum, melihat orang lain tertawa lalu ikut tertawa. Mudah sepertinya untuk menutupi apa yang dalam dada ini dan bahkan mungkin sempat terlupa, sayangnya hanya sejenak.
Pada sebuah malam yang tak terlihat bintang satupun, diri ini sadar akan siapa ia. Kembali pada posisisnya. Terdiam. Entah mengapa kala itu sedih rasanya melihat langit begitu gelap tanpa hadirnya bintang. Tak masuk akal, namun dada ini terasa sakit.
Menyeret diri ini untuk diam sejenak dari semua keramaian.
"Aku gak tau apa aku bisa bertahan atau gak"
Jika pada awalnya ini semua hanyalah sebuah kebetulan, lalu mengapa kamu kembali lagi dan memikirkan sebuah kalimat,
"Gak ada yang namanya kebetulan"
.
Seperti bintang yang tak selalu muncul dalam gelapnya malam, namun entah mengapa diri ini selalu menunggu indahnya titik putih itu pada tiap malam. Tak peduli berapa malam itu, dengan tenang diri ini selalu menunggu dan pada akhirnya mata ini dapat kembali melihat indahnya sebuah kegelapan.
Seperti kamu yang merasa jika diri ini begitu sulit untuk menemukan sebuah jalan keluar. Ketika kamu hanya dapat terdiam dalam gelapnya kamar dengan semua playlist sendu itu, lalu tanpa sadar berapa banyak tetes air mata membasahi pipimu. Merasakan betapa sedihnya dirimu yang sudah memegang sebuah payung namun tetap saja terkena tetesan hujan.
Sesal yang begitu besar langsung menyelimuti pikiranmu kala itu...
"Apa gunanya payung kalo gua masih kena air hujan?"
"Apa gunanya gua masih disini kalo udah basah kuyup begini?"
"Gua udah capek, tapi gua harus ngerasain kedinginan ini?"
Sekalipun saat ini aku tak berada disisimu dan berkata jika semuanya tak apa. Tak tau betul apa yang sedang kamu rasakan. Seberapa besar rasa sedihmu kini. Satu hal yang ingin ku sampaikan,
"Siapapun kamu, kamu tetap berharga"
Terkadang diri ini memang butuh sebuah teman tanpa harus menampakan semua rasa sedih ini. Kamu tau pasti pula, terkadang sulit untuk bibir ini menceritakan semua hal yang terjadi namun mata tak dapat berbohong. Seberapa sulitnya diri ini untuk berkata segalanya dengan jujur, mata tak dapat berbohong.
Maka dari itu, saat ini...
Ketika kamu sedang berada dalam posisi sulitmu.
Menangislah, keluarkan semua keluhmu
Buang semua kesedihanmu melalui air mata itu
Harus kamu tau,
Siapapun kamu,
Kamu berharga, amat berharga
Hari ini ataupun besok
Akan tetap sama
Menangislah seperti orang bodoh dalam gelapnya kamar
Buang semua rasa sakit itu
Bahkan jika hingga suaramu serak
Harus, buang semua rasa sakit itu
Semua orang pernah mengalami rasa sakit
Semua orang pernah lelah
Tak apa, semua akan baik-baik saja
Seperti yang sudah kuceritakan, berbagai cerita
Pelangi, hujan, mentari, bintang
Semua akan hadir dan menjadi indah disaat yang tepat
Istirahatlah sejenak,
Aku harap esok kamu dapat kembali tersenyum
- Author -
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar