Dia
Dia adalah seorang gadis dengan jenis yang tak mudah jatuh cinta. Satu dari sekian alasannya adalah karena dia tak istimewa. Pikirnya, dia tak sempurna...
Padahal banyak orang di sekelilingnya yang menyukai pribadinya. Orang-orang di sekelilingnya yang memberikan komentar baik akan dirinya. Namun lagi, dalam hatinya dia memang tak istimewa. Dan juga dia masih harus menyelesaikan urusannya dengan dirinya sendiri terlebih dahulu.
"Selesein lembar ini, baru lanjut ke halaman baru" Ucapnya
Banyak ketakutan yang belum bisa ia atasi.
Jika ada seseorang yang bercerita, dengan tenang ia akan mendengarkan
Jika ada seseorang yang memerintah, ia akan melakukan sembari menjawab " iya "
Jika ada seseorang yang berteriak, ia hanya terdiam dan akan menerima semua ucapan itu
Dia hanya ingin dicintai, menemukan... tidak.
Bertemu dengan seseorang yang mau menerima kondisinya bahkan ketika dia sedang tak memiliki rasa percaya dirinya. Karena satu-satunya hal yang dikhawatirkan olehnya adalah ketika nanti seseorang itu tau bagaimana kondisinya yang sebenarnya.
" Apa ada orang yang akan menetap sekalipun dia tau apa kesedihan dan kecemasan gue? " Ucapnya
Namun dibalik itu semua, sebenarnya dia begitu istimewa, dia begitu baik. Sampai sikap baiknya sering kali dipakai orang lain untuk meluapkan dan melampiaskan amarah mereka padanya. Karena ya, mereka tau dia tak akan bisa marah. Dia hanya bisa menangis, apapun keadaannya yang dapat ia lakukan hanya menangis.
Dia hanya sedang berada dalam proses untuk mengenal dirinya sendiri
Dia hanya perlu bersahabat dengan dirinya sendiri
Dia hanya ingin ketika dalam waktu yang tepat akan ada seseorang yang dapat menyayanginya, menghormatinya dan memuliakannya
Lalu membuat dia berpikir,
Jika dia juga salah satu wanita yang membuat seseorang bersyukur akan kehadirannya didunia ini.
Karena selama ini, dia hanya hidup berdampingan dengan kecemasan yang tak pernah diketahui oleh siapapun. Dia menelan semua ketakukan yang ada seorang ini. Dia selalu bersikap jika tak ada suatu hal yang aneh yang terjadi padanya. Dia setegar itu namun selemah itu.
Karena selama ini pula, tak pernah ada yang tau jika ia seorang diri disini. Dengan malam yang dingin dia selalu menangis hanya untuk menghilangkan rasa cemasnya dan menenangkan pikirannya kembali. Dia sudah memegang handphone sebenarnya, hanya saja ia enggan menghubungi siapapun karena menurutnya...
" Jika aku berbicara dalam kondisi seperti ini entah kalimat apa yang akan terlontar atau mungkin entah apakah aku masih dapat berbicara atau hanya menangis dalam panggilan telephone itu "
Esok adalah hari dimana kecemasannya dengan rutin hadir. Tanpa ada yang tau bagaimana selama ini dia berjuang dengan dirinya sendiri melawan hal yang hanya dirasakan oleh dirinya saja. Mungkin itu alasannya hingga saat ini mereka belum di pertemukan, di antara satu dan lain hal adalah karena dia harus menyelesaikan urusannya dengan dirinya sendiri.
Dia harus menyelesaikan halaman terakhir itu sebelum dia mulai meneteskan tinta pena pada halaman baru selanjutnya. Karena sampai saat ini sebenarnya halaman terakhir itu belum juga menemukan ending scene yang tepat. Dia masih harus berjuang. Gadis itu masih harus berusaha dengan kuat.
Dan,
Gadis itu, biasa dipanggil "mita"
21 March 2021
00.21
- Author -
Terimakasih sudah membaca
Instagram : mithafull
Wattpad : Pelangi Short Story
Komentar
Posting Komentar