Itu yang selalu aku pikirkan. Awalnya aku nyaman dalam zona ini, zona dimana aku dapat selalu menceritakan mengenai kisahku dengan seseorang dan mengatasnamakan tokoh lain. Awalnya itu seru, seperti sedang bermain petak umpat. Tak ada yang tau jika aku sedang bersembunyi dibalik itu semua. Namun semakin lama, rasa nyaman itu entah kemana perginya.
Semakin lama aku merasa terjebak. Terjebak dalam sandiwara ku sendiri yang hanya membuat seseorang yang memiliki nama itu sepertinya menjadi sangat cerah dan bersinar. Itu semua berawal saat aku mulai memiliki ketertarikan dalam menulis sebuah cerita dan juga ketertarikanku dengan seseorang.
"Farhan"
Kami satu kampus namun berbeda. Bedanya.... BANYAK.
Jika aku hanyalah seorang mahasiswi yang terlambat masuk perkuliahan, beda halnya dengan Farhan yang masuk perkuliahan awal bahkan sangat awal.
"Pernah denger kelas aksel? Dari situ asalnya Farhan"
Sekalipun kami sepantar tetap saja ia adalah seniorku, jika aku hanyalah satu dari ribuan mahasiswi yang tak pernah didengar namanya beda halnya dengan Farhan yang selalu kudengar namanya hampir setiap hari dan semua itu hanyalah kelakuan dari beribu mahasiswi lainnya, mengapa tidak...
Farhan adalah salah satu mahasiswa yang terkenal, pintar, dan juga wajahnya yang sangat memadai. Apalagi kalau bukan tampan. Itu alasannya mengapa aku memakai namanya dalam setiap cerita yang kubuat dan selalu kumasukkan dalam website ku.
Semua yang kutulis mengenai Farhan dalam websiteku adalah fakta walaupun tak ada yang tahu seberapa besar pula cerita fiksi yang ku tuangkan bersamaan dalam cerita-ceritaku mengenai dirinya itu. Akan tetapi fakta dan fiksi itulah yang sebenarnya menarik perhatian semua orang untuk terus setia berada dalam website ku itu.
"Aku?"
"Aku.. Aku.. Akuuu Hana. Author dari website yang lagi disenengin sama mahasiswi-mahasiswi sini beberapa minggu terakhir"
"WHY"
Disitu aku selalu menuliskan tokoh Farhan yang memang benar-benar pantas untuk menjadi seorang idola kampus. Lalu, tentunya akan ada seorang wanita yang selalu menjadi pengagum rahasianya dan kala itu ku beri nama dengan nama yang sama dengan diriku, Hana.
6 cerita awal mengenai kisah itu memang berjalan dengan lancar, karena takkan ada yang mengetahui bagaimana akhir dari kisah itu. Semua berjalan sangat manis, manis bahkan mungkin kadar gulaku benar-benar naik dengan pesat.
"Eeheyy"
#Cerita ke-1
"Farhan... Possible gak sih lo bakal kenal gue" Harapan pertama dari tokoh Hana
#Cerita ke-2
"Farhan itu.. Lucu, dewasa, kacamata yang selalu nemenin dia itu gatau kenapa bikin gue susah buat gak cengar-cengir sendiri" Lamunan tentang Farhan dari seorang Hana
#Cerita ke-3
"Demi bisa ada disamping dia, gue rela deh ikut organisasi banyak begini. Walau sebenernya mata gue gapernah lepas dari dia" Perjuangan pertama Hana
#Cerita ke-4
"Gimana caranya bisa basa-basi sama Farhan ya? Sekalipun cuma dibales Y, pasti bakal bahagia banget" Kebahagiaan yang sederhana bagi seorang Hana
#Cerita ke-5
"Seriusan demi apa dia tau nama gue!!!!!!!!!!!!!" Ketika batinnya mulai berteriak keras, pastinya itu Hana
#Cerita ke-6
"Dan gue harap semuanya bukan mimpi" Harapan terbesar Hana
Akan tetapi saat mulai dalam perjalan cerita selanjutnya. Aku menyadari satu hal, bahwa semua memang tak seindah dengan ekspetasi. Demi membuat kelanjutan cerita yang diinginkan oleh beribu mahasiswi disini hanya karena terdapat nama Farhan sebagai tokoh utama. Aku mulai memberanikan diri untuk sedikit demi sedikit berada lebih dekat dengan Farhan.
Mulai dari selalu memperhatikannya diperpustakaan kampus bahkan sampai aku pun terlelap, memperhatikannya saat dikantin dan bahkan aku menabrak seseorang yang membuat makanan yang dipegangnya tumpah, lalu terakhir aku mulai perlahan lahan mengiriminya surat.
"Terus apa jawaban surat-suratnya????"
NOTHING -_-
Sudah hampir 2 bulan aku mencoba untuk lebih dekat dengan Farhan, namun kenyataan memang tak pernah seindah dengan harapan. Semua yang kulakukan rasa-rasanya tak akan berjalan dengan mudah. Satu pun balasan akan sikapku dari Farhan tak pernah ia tampakkan. Dengan terpaksa cerita-cerita selanjutnya dalam websiteku adalah harapan dan fiksiku semata. Untungnya aku menuangkan semua itu dalam sebuah cerita dan tulisan, tak ada siapapun yang tau apakah itu fakta atau fiksi kecuali diriku sendiri.
#Cerita ke-7
"Farhan itu emang the best banget.. Gak cuma bikin nyaman tapi ngangenin, mana ada lagi orang kaya dia didunia ini" Rasa nyaman yang dirasa oleh seorang Hana
-
(sambung minggu depan)
Terimakasih
Author : @mithafull
Komentar
Posting Komentar