Langsung ke konten utama

FARHANA #1




"Gue muak!"

     Itu yang selalu aku pikirkan. Awalnya aku nyaman dalam zona ini, zona dimana aku dapat selalu menceritakan mengenai kisahku dengan seseorang dan mengatasnamakan tokoh lain. Awalnya itu seru, seperti sedang bermain petak umpat. Tak ada yang tau jika aku sedang bersembunyi dibalik itu semua. Namun semakin lama, rasa nyaman itu entah kemana perginya.
     Semakin lama aku merasa terjebak. Terjebak dalam sandiwara ku sendiri yang hanya membuat seseorang yang memiliki nama itu sepertinya menjadi sangat cerah dan bersinar. Itu semua berawal saat aku mulai memiliki ketertarikan dalam menulis sebuah cerita dan juga ketertarikanku dengan seseorang.

"Farhan"

Kami satu kampus namun berbeda. Bedanya.... BANYAK.

     Jika aku hanyalah seorang mahasiswi yang terlambat masuk perkuliahan, beda halnya dengan Farhan yang masuk perkuliahan awal bahkan sangat awal.

"Pernah denger kelas aksel? Dari situ asalnya Farhan"

     Sekalipun kami sepantar tetap saja ia adalah seniorku, jika aku hanyalah satu dari ribuan mahasiswi yang tak pernah didengar namanya beda halnya dengan Farhan yang selalu kudengar namanya hampir setiap hari dan semua itu hanyalah kelakuan dari beribu mahasiswi lainnya, mengapa tidak...
     Farhan adalah salah satu mahasiswa yang terkenal, pintar, dan juga wajahnya yang sangat memadai. Apalagi kalau bukan tampan. Itu alasannya mengapa aku memakai namanya dalam setiap cerita yang kubuat dan selalu kumasukkan dalam website ku.

     Semua yang kutulis mengenai Farhan dalam websiteku adalah fakta walaupun tak ada yang tahu seberapa besar pula cerita fiksi yang ku tuangkan bersamaan dalam cerita-ceritaku mengenai dirinya itu. Akan tetapi fakta dan fiksi itulah yang sebenarnya menarik perhatian semua orang untuk terus setia berada dalam website ku itu.

"Aku?"
"Aku.. Aku.. Akuuu Hana. Author dari website yang lagi disenengin sama mahasiswi-mahasiswi sini beberapa minggu terakhir"
"WHY"

     Disitu aku selalu menuliskan tokoh Farhan yang memang benar-benar pantas untuk menjadi seorang idola kampus. Lalu, tentunya akan ada seorang wanita yang selalu menjadi pengagum rahasianya dan kala itu ku beri nama dengan nama yang sama dengan diriku, Hana.

     6 cerita awal mengenai kisah itu memang berjalan dengan lancar, karena takkan ada yang mengetahui bagaimana akhir dari kisah itu. Semua berjalan sangat manis, manis bahkan mungkin kadar gulaku benar-benar naik dengan pesat.

"Eeheyy"

#Cerita ke-1
"Farhan... Possible gak sih lo bakal kenal gue" Harapan pertama dari tokoh Hana
#Cerita ke-2
"Farhan itu.. Lucu, dewasa, kacamata yang selalu nemenin dia itu gatau kenapa bikin gue susah buat gak cengar-cengir sendiri" Lamunan tentang Farhan dari seorang Hana
#Cerita ke-3
"Demi bisa ada disamping dia, gue rela deh ikut organisasi banyak begini. Walau sebenernya mata gue gapernah lepas dari dia" Perjuangan pertama Hana
#Cerita ke-4
"Gimana caranya bisa basa-basi sama Farhan ya? Sekalipun cuma dibales Y,  pasti bakal bahagia banget" Kebahagiaan yang sederhana bagi seorang Hana
#Cerita ke-5
"Seriusan demi apa dia tau nama gue!!!!!!!!!!!!!" Ketika batinnya mulai berteriak keras, pastinya itu Hana
#Cerita ke-6
"Dan gue harap semuanya bukan mimpi" Harapan terbesar Hana

     Akan tetapi saat mulai dalam perjalan cerita selanjutnya. Aku menyadari satu hal, bahwa semua memang tak seindah dengan ekspetasi. Demi membuat kelanjutan cerita yang diinginkan oleh beribu mahasiswi disini hanya karena terdapat nama Farhan sebagai tokoh utama. Aku mulai memberanikan diri untuk sedikit demi sedikit berada lebih dekat dengan Farhan.
     Mulai dari selalu memperhatikannya diperpustakaan kampus bahkan sampai aku pun terlelap, memperhatikannya saat dikantin dan bahkan aku menabrak seseorang yang membuat makanan yang dipegangnya tumpah, lalu terakhir aku mulai perlahan lahan mengiriminya surat.

"Terus apa jawaban surat-suratnya????"
NOTHING -_-

     Sudah hampir 2 bulan aku mencoba untuk lebih dekat dengan Farhan, namun kenyataan memang tak pernah seindah dengan harapan. Semua yang kulakukan rasa-rasanya tak akan berjalan dengan mudah. Satu pun balasan akan sikapku dari Farhan tak pernah ia tampakkan. Dengan terpaksa cerita-cerita selanjutnya dalam websiteku adalah harapan dan fiksiku semata. Untungnya aku menuangkan semua itu dalam sebuah cerita dan tulisan, tak ada siapapun yang tau apakah itu fakta atau fiksi kecuali diriku sendiri.

#Cerita ke-7
"Farhan itu emang the best banget.. Gak cuma bikin nyaman tapi ngangenin, mana ada lagi orang kaya dia didunia ini" Rasa nyaman yang dirasa oleh seorang Hana


-
(sambung minggu depan) 
Terimakasih
Author : @mithafull

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....