"Seeelll.... Hhhhhh! Hhhhh.. Hhhhhhhhh!! Hhhhh" Hanya tangis Bintang yang dapat kudengar Kejadian itu adalah hal yang membuatku seketika ikut meneteskan air mataku merasakan kesedihan yang tak pernah Bintang ceritakan. Malam itu yang ku dengar hanyalah tangis Bintang yang begitu sedih tanpa ia berkata apapun. Sejujurnya aku sangat panik, itu adalah kali pertama aku mendengar Bintang sesedih itu. Namun aku tak bisa berbuat apa-apa selain... "Bi.. Its Okay Bi. Semuanya bakal baik-baik aja Bi. Gapapa Bi.." Tak berselang lama setelah kejadian itu, aku kembali ke Jakarta karena itu juga merupakan hari libur semester. Hari pertama sampai rumah, aku langsung mengunjungi Bintang di rumahnya. Melihatnya yang baik-baik saja itu sudah membuatku lega. Saat itu ingin sekali aku menanyakan alasannya menangis, namun kurasa ini bukan waktu yang tepat untukku membahas hal seperti itu. Karena aku kembali melihat Bintang seperti Bintang yang ku kenal. ...