Langsung ke konten utama

WHEN MY NAME "EMPTY" #6


"Seeelll.... Hhhhhh! Hhhhh.. Hhhhhhhhh!! Hhhhh" Hanya tangis Bintang yang dapat kudengar

     Kejadian itu adalah hal yang membuatku seketika ikut meneteskan air mataku merasakan kesedihan yang tak pernah Bintang ceritakan. Malam itu yang ku dengar hanyalah tangis Bintang yang begitu sedih tanpa ia berkata apapun. Sejujurnya aku sangat panik, itu adalah kali pertama aku mendengar Bintang sesedih itu. Namun aku tak bisa berbuat apa-apa selain...

"Bi.. Its Okay Bi. Semuanya bakal baik-baik aja Bi. Gapapa Bi.."

     Tak berselang lama setelah kejadian itu, aku kembali ke Jakarta karena itu juga merupakan hari libur semester. Hari pertama sampai rumah, aku langsung mengunjungi Bintang di rumahnya. Melihatnya yang baik-baik saja itu sudah membuatku lega. Saat itu ingin sekali aku menanyakan alasannya menangis, namun kurasa ini bukan waktu yang tepat untukku membahas hal seperti itu. Karena aku kembali melihat Bintang seperti Bintang yang ku kenal.
      Hari itu wajahnya begitu ceria. Bahkan Bintang mengajakku kembali melakukan hal-hal yang dulu kami lakukan pada masa sekolah. Fotobox, bersepeda, bermain game arkade, dan bercerita riang mengenai semester pertama kami menjadi seorang mahasiswi. Aneh, Bintang begitu semangat kali ini namun lagi..

     Aku hanya berfikir positif dan menganggap jika ia sudah baik-baik saja. Libur semester pertama kami benar-benar kami habiskan dengan membuat banyak kenangan. Rasanya seperti dulu lagi, aku sangat bahagia dan bersyukur bertemu dengannya dan dapat memiliki seorang sahabat sepertinya. Namun aku juga sangat berharap agar tangisannya pada kala itu tak terulang lagi. Meskipun aku masih khawatir akan kondisinya tapi aku senang kali ini aku dapat memastikan jika ia baik-baik saja.

"Sel, lo tau gak sih? Cuma lo gua bisa jadi diri gua sendiri. Cuma sama lo gua bisa jadi orang yang happy. Kaya free aja gitu" Ucap Bintang yang tiba-tiba
"Ha?! Apaan sih lo Bi? Kok lo ngomongnya kaya drakor drakor gitu sih?" Sahutku yang merasa aneh mendengar ucapan Bintang
"Ih! Gua serius tau.. Gua cuma mau bilang lu jangan pernah berubah ya, terlepas lo baik sama gue aja atau sama orang lain. Jangan berubah" Ucapnya yang membuatku bingung
"Haha.. Iya iya, tenang aja gua gak bakalan berubah ko. Lu kan gak lagi temenan sama power rangers  haha. Apaansih Bi, lu garing tau gak sih kalo nyari topik" Jawabku dengan bercanda
"Lu nya aja yang gak pernah serius nanggepin gue hih" Jawabnya dengan wajah yang agak kesal

     Itu adalah moment terakhir kami sebelum aku kembali ke Bogor. Saat di perjalanan aku hanya mengingat semua hal yang kami lakukan bersama, moment yang membuatku kembali merasakan kesenangan dan kebebasan lagi. Bintang adalah seseorang yang sangat menghargaiku, begitu banyak ucapan terimakasih yang ia sampaikan dengan caranya padaku kala itu.
     Dan ternyata tanpa kusadari, kala itu, siang itu, di cafe itu adalah kali terakhir aku menerima ucapan terimakasihnya. Itu adalah terakhir kalinya kami bertemu...
Karena satu bulan setelah pertemuan itu, tiba-tiba aku mendapat sebuah panggilan telfon...

"Hallo Sellll..." Suara Kakak Bintang yang terdengar begitu sedih
"Hallo Mba Gita ada apa ya? Mba Gita gak papah? Ko suaranya...." Responku yang cukup terkejut dan juga bingung
"Besok kamu pulang ke Jakarta ya, kamu kesini ke rumah. Kita sama-sama anterin Bintang" Ucap Mba Gita dengan suara yang jauh lebih sedih
"Ha? Bintang mau kemana Mba emangnya? Ada apa sih Mba?" Tanyaku yang belum paham juga maksud dari perkataan Mba Gita
"Bintaang.. Bintang.. Dia udah pulang Sel tadi siang jam 2. Hhhhhh! Bintang udah gak ada hhhh!! Hhhhh...." Ucap Mba Gita dan tangisannya pun pecah
"...." Aku tak begitu ingat bagaimana reaksiku kala itu, yang ku ingat tubuhku tiba-tiba saja lemas dan aku jatuh terduduk di lantai kelas


(bersambung...) 
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....