Hari ini Bintang terlihat lesu, wajahnya pucat dan sikapnya yang begitu diam tak seperti biasanya. Sebenarnya ingin rasanya aku menanyakan tentang kebenaran akan berita mengenai orangtuanya namun melihat kondisinya yang seperti ini bertanya hal yang sensitif seperti itu adalah hal yang tak baik. Semakin hari kami terus disibukkan dengan segala macam ujian. Sampai mungkin tak menyadari sikap satu sama lain.
Mengenai kabar orangtua Bintang kala itu, sebenarnya aku tak begitu mengikuti beritanya namun yang kurasa semua hanyala gosip belaka. Selama Bintang tak cerita apapun padaku kala itu aku merasa jika keadaannya baik-baik saja.
"Eh by the way lu ambil jurusan apa?" Tanya ku pada teman-teman di ruang kelas
"Gue ambil seni rupa"
"Biasa matematika, apalagi coba yang gua suka selain matematika"
"Gua sih udah ambil kedokteran, semoga aja lolos ya aaa"
"Enak ya lu semua bisa jadi diri sendiri, punya hak...." Ucap Bintang dengan wajah yang melamun dan sedikit tersenyum
"????" Sikapnya membuat kami semua langaung menoleh kearahnya
Itu adalah seminggu sebelum kami melaksanakan Ujian Nasional. Lagi-lagi Bintang menunjukkan sikapnya yang tak biasa. Seakan-akan dalam keadaan baik-baik saja namun itu semua terbantah dari tatapan matanya yang kosong. Terlihat jelas Bintang sedang merasakan kesedihan yang aku sendiri tak tau apa penyebabnya. Karena sekalipun ia tak pernah menceritakan mengenai hal pribadinya padaku akhir-akhir ini.
Sampai akhirnya ujian pun selesai dan wisuda pun telah dilaksanakan. Mengenang kembali 3 tahun kami sebagai siswi SMA yang ternyata begitu cepat berlalu. Saling memeluk erat satu sama lain berpisah demi impian yang telah kami persiapkan sejak lama. Aku yang harus melanjutkan pendidikanku di Bogor pun rasanya berat untuk meninggalkan Bintang yang akan tetap berada di Jakarta, sekalipun jarak tak begitu jauh. Entah mengapa senyum Bintang yang melepas keberangkatanku menuju Bogor tak seperti seseorang yang bahagia. Sikap Bintang lebih seperti seseorang yang ingin menangis sedih.
Sejak saat itu aku lebih sulit untuk menghubungi Bintang. Seketika ku baru menyadari jika ia telah menghapus semua media sosialnya. Tanpa bercerita apapun padaku, Bintang seperti tiba-tiba menghilang. Ketika ingin ku telefon pun kata "tak aktif" yang ku dapat.
Semester pertamaku berada di bangku perkuliahan terasa seperti aku mulai kehilangan sahabatku. Terkadang pesanku dibalas olehnya namun tak begitu jelas, Bintang hanya sering mengirimkan emoji daripada menjawab pertanyaanku mengenai keadaannya. Sampai pada akhirnya aku sangat mengingatnya, itu adalah pukul 22.45 wib...
Untuk pertama kalinya setelah ia tak pernah mengangkat telefon dariku, kali ini ditengah malam Bintang menelfonku.
"Sellll.... Hhhhhhhhh! Hhhhhhhuuhhhhhhuuu! Seeellll hhhhh.... Hhhhhh! Hhhhhhh..... Hhhhhhh" Bintang yang menangis deras dan membuatku terkejut tak tau harus apa
"Bii? Lo kenapa??!!! Biii????" Aku yang hanya dapat bertanya keadaannya dan terkejut
"Hhhhhh... Seeelliiii hhhhhh! Hhhhhhuuhhhhh...." Yang kudengar hanyalah tangisannya yang begitu sedih
(bersambung...)
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar