Langsung ke konten utama

WHEN MY NAME "EMPTY" #2



     Berjalannya waktu kami ternyata merasa nyaman satu sama lain tanpa sedikitpun melihat latar belakang kondisi ekonomi kami yang begitu berbeda. Pada masa SMP kami habiskan dengan semua kenangan dimana secara perlahan kami mengetahui sikap satu sama lain. Tanpa mengenal seberapa canggihnya smartphone kala itu hanya dengan bersepeda menunggu terbitnya fajar dan terbenamnya senja kami dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan. Karena pada saat itu kami sudah tau seberapa pentingnya kehadiran satu sama lain. Sembari nafas yang kami hembuskan diiringi dengan senyum kecil, aku selalu berharap agar saat-saat seperti ini tak akan pernah berakhir dan menghilang. 

     Lalu tak terasa sebuah masa baru muncul, seragam kami sudah berbeda kala itu. Seragam putih abu-abu dan pengetahuan mengenai style mulai masuk kedalam memori kami. Beruntungnya aku mendapat sebuah beasiswa yang meringankan orangtuaku dalam hal biaya sekolah karena lagi-lagi aku dan Bintang berada di sekolah yang sama. Itu artinya sekolah kami adalah sekolah yang akan memakan cukup banyak biaya. 
     Bintang adalah seseorang yang terus memberiku semangat ketika diri ini sulit untuk berfikir positif. Pada akhirnya kami menjadi pesaing satu sama lain selama masa SMA ini, urutan kelas pun menjadi tak tentu. Bisa jadi semester ini Bintang adalah urutan pertama, namun semester depan aku menggeser posisinya. Lagi-lagi itu adalah hal yang sangat kami suka, ketika kami begitu ketat dalam hal pelajaran sekolah. 

     Bintang memang benar seseorang yang begitu ramah. Sama halnya dengan masa SMP, pada masa SMA Bintang pun memiliki begitu banyak teman. Semua temannya pun juga memiliki kekaguman akan sikapnya yang begitu baik dan statusnya yang lebih terkenal pada saat itu. 

"Sell gua mau kasih tau lu sesuatu.." Ucap Bintang yang tiba-tiba
"Mm apa?" Jawabku dengan santai 
"Gua udah jadian..."
"Hah? Jadian? Sama siapa? Sama tembok? Hahaha" Aku yang hanya merespon dengan candaan
"Tuh kan lu mah gak pernah anggep serius ucapan-ucapan gua. Ah maleskan jadinya"
"Jangan bilang lu jadian sama Farhan?" Tanyaku yang mulai curiga
"...." Bintang yang hanya tersenyum
"Ih lu tuh oon banget sih. Putusin sekarang ga?! Gua kan sering bilang Farhan itu playboy Biii.. Lu gak tau apa berapa banyak mantannya dia? Putusin gak?!" Ucapku yang terkejut 
"Apaansih lu bukannya kasih selamat ke gua malah nyuruh gua putus?! Ih!" Ucap Bintang yang tampak kesal dan pergi dengan memukul meja kelas
"Selamat apanya yang harus di selametin? Awas lu putus nangis ke gua" Ucapku yang juga cukup kesal dengan sikap Bintang 


(bersambung...) 
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....