Berjalannya waktu kami ternyata merasa nyaman satu sama lain tanpa sedikitpun melihat latar belakang kondisi ekonomi kami yang begitu berbeda. Pada masa SMP kami habiskan dengan semua kenangan dimana secara perlahan kami mengetahui sikap satu sama lain. Tanpa mengenal seberapa canggihnya smartphone kala itu hanya dengan bersepeda menunggu terbitnya fajar dan terbenamnya senja kami dapat merasakan ketenangan dan kenyamanan. Karena pada saat itu kami sudah tau seberapa pentingnya kehadiran satu sama lain. Sembari nafas yang kami hembuskan diiringi dengan senyum kecil, aku selalu berharap agar saat-saat seperti ini tak akan pernah berakhir dan menghilang.
Lalu tak terasa sebuah masa baru muncul, seragam kami sudah berbeda kala itu. Seragam putih abu-abu dan pengetahuan mengenai style mulai masuk kedalam memori kami. Beruntungnya aku mendapat sebuah beasiswa yang meringankan orangtuaku dalam hal biaya sekolah karena lagi-lagi aku dan Bintang berada di sekolah yang sama. Itu artinya sekolah kami adalah sekolah yang akan memakan cukup banyak biaya.
Bintang adalah seseorang yang terus memberiku semangat ketika diri ini sulit untuk berfikir positif. Pada akhirnya kami menjadi pesaing satu sama lain selama masa SMA ini, urutan kelas pun menjadi tak tentu. Bisa jadi semester ini Bintang adalah urutan pertama, namun semester depan aku menggeser posisinya. Lagi-lagi itu adalah hal yang sangat kami suka, ketika kami begitu ketat dalam hal pelajaran sekolah.
Bintang memang benar seseorang yang begitu ramah. Sama halnya dengan masa SMP, pada masa SMA Bintang pun memiliki begitu banyak teman. Semua temannya pun juga memiliki kekaguman akan sikapnya yang begitu baik dan statusnya yang lebih terkenal pada saat itu.
"Sell gua mau kasih tau lu sesuatu.." Ucap Bintang yang tiba-tiba
"Mm apa?" Jawabku dengan santai
"Gua udah jadian..."
"Hah? Jadian? Sama siapa? Sama tembok? Hahaha" Aku yang hanya merespon dengan candaan
"Tuh kan lu mah gak pernah anggep serius ucapan-ucapan gua. Ah maleskan jadinya"
"Jangan bilang lu jadian sama Farhan?" Tanyaku yang mulai curiga
"...." Bintang yang hanya tersenyum
"Ih lu tuh oon banget sih. Putusin sekarang ga?! Gua kan sering bilang Farhan itu playboy Biii.. Lu gak tau apa berapa banyak mantannya dia? Putusin gak?!" Ucapku yang terkejut
"Apaansih lu bukannya kasih selamat ke gua malah nyuruh gua putus?! Ih!" Ucap Bintang yang tampak kesal dan pergi dengan memukul meja kelas
"Selamat apanya yang harus di selametin? Awas lu putus nangis ke gua" Ucapku yang juga cukup kesal dengan sikap Bintang
(bersambung...)
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar