Sulit, aku kira kita yang selama ini tak lagi saling menatap takkan lagi terikat. Kukira kisah yang dahulu berakhir dengan kata "terimakasih", sudah tak menerima lagi kalimat "halo apa kabar".
Diri ini tak membenci, namun rasanya lebih baik dan jauh lebih baik jika saja kamu tak lagi hadir. Bukankah selama ini kamu baik-baik saja. Dibanding saat ini ketika ku mengetahui kembali keberadaanmu,, saat itu diri ini masih baik-baik saja.
Apa yang terjadi kini, sulit untuk tak ditemani dengan tetesan air mata. Aneh, keberadaanmu 1 detik saja mengubahku. Memberikan beban pikiran yang aku tak tahu harus bagaimana. Kukira hanya ada satu cerita dengan tokoh utama yang sama. Tapi ternyata ku salah, kemu kembali datang dan kembali menjadi tokoh utama bahkan dalam sebuah cerita baru. Kamu datang sebagai tokoh utama seakan-akan memang hanya kamu yang pantas memerankannya.
" Baik " ucapku...
Apa kamu tahu, ketika aku menjawab,,, pada saat yang bersamaan aku sedang berbohong. Diri ini benar-benar mengira jika tak ada yang perlu dibahas. Karena semua sudah selesai. Lalu kamu datang, seperti versi baik dirimu kini. Lantas aku bisa apa?
Hanya terdiam dengan pikiran kosong dan rasa yang semu. Sedihkah, sakitkah. Semu. Jika diri ini memberikan kesempatan untuk kita mengulang saat lalu, dapatkah kita memiliki akhir yang tak seperti dulu. Sebuah akhir tanpa ada kata perpisahan. Sebuah akhir dengan bantuan sang waktu untuk membawanya pergi bersama masa. Akhir dimana membuatku sulit untuk kembali mempercayakan rasa ini pada siapapun.
" Kamu gimana? Baik-baik aja? " Tanyaku...
Hadirmu begitu kuat. Hingga membuat seseorang sulit tuk menutup pintu ini. Bahkan kamu tak melakukan apapun akan tetapi, melihat hadirmu dari jauh saja sudah membuatku bimbang. Andai saja diri ini berani tuk berucap,
" Kalo kamu hadir cuma untuk pergi, lebih baik gak usah hadir "...
" Bukankah setiap orang hadir hanya untuk ditakdiekan pergi? " Tanyanya
" Tapi gak untuk datang lagi " Tegas ku
Diri ini bersandar pada sebuah tembok,,,
" aku udah ngerelain kepergian kamu. Bahkan saat aku masih bisa lihat kamu dengan jelas pake kedua mataku, aku udah ngerelain kamu untuk pergi " Lanjutku dengan air mata yang mulai menetes...
" Mengharapkan kehadiran orang ters-menerus, apa kamu gak paham gimana sakitnya? Kehilangan orang-orang yang sama sekali gak pernah ngira akan pergi, kamu paham gimana rasanya? Kamu udah terlanjur hadir dan mau gak mau aku harus ngerelain kamu. Dan apa kamu tau masalahnya dimana? Aku gak bisa... "
Kamu, sangat tidak mungkin untuk memahami rasaku. Dan aku, tak pernah tahu mengapa kita harus kembali berada pada satu tempat yang sama sedangkan bumi sebegitu luasnya. Kamu hebat kembali meminta dan bahkan sudah memiliki kunci itu. Mematahkan sebuah rasa yang ku kira akan berlangsung dengan lama. Menemukan kembali semua memori yang kukira sudah berada pada recyclebin.
Sejujurnya, diri ini takut.
Jika harus merasakan kehilangan tuk sekian kalinya
Bertemu dengan seseorang yang harus pergi
Dan, jika ternyata seseorang itu adalah kamu
Manusia yang kuharap tak pernah kembali hadir
author.
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca
instagram : mithafull
Komentar
Posting Komentar