"Reza"
Walau ini merupakan pertama kalinya aku merasakan perasaan seperti ini namun bukan hal yang sulit untukku menjadi seorang mata-mata. Aku bahkan tidak membutuhkan banyak waktu untuk mengetahui siapa seseorang itu. Seseorang yang membuat jantungku berdegub kencang tanpa alasan, dia adalah Reza kakak kelasku.
"Kiyla, mau kemana?" Rama
"Hah? Aku mau.. Mau nonton anak-anak yang main voly di lapangan"
"Apa? Sejak kapan kamu tertarik nonton olahraga begini? Hari ini ada tugas kamu ga mau ke perpustakaan? Ayo ke perpus aja" Rama yang menarik tanganku menuju perpustakan
"Padahal mungkin aja Kak Reza ada di lapangan hftt"
"Apa??" Rama
Seperti biasa, aku memang lebih menyukai tempat yang tenang karena itu bisa membuatku jauh lebih nyaman dari pada tempat yang terlalu ramai dan bising. Tak dapat dipungkiri, aku selalu fokus saat berada di depan buku-buku. Namun kali ini rasanya aneh, hari ini sulit untukku fokus pada buku-buku ini.
"Rama, kamu pernah ga sih suka sama orang? Menurut kamu kalo kita lagi suka sama seseorang, kita harus apa? Karena ini baru pertama kalinya, jadi aku bingung harus apa"
"Siapa oarangnya?" Rama
"Hah?"
"Siapa orang yang udah bikin kamu kaya gini Kiy? Selama kita temenan ini baru pertama kalinya aku denger kamu ngomong kaya gini? Siapa orangnya?" Rama
"Hah? Mm.. Aa.. Yang jelas dia bener-bener keliatan keren, dia bener-bener cocok banget buat jadi atlet apalagi basket, aku juga inget banget pas pertama kali aku kasih dia minuman. Aku belum pernah ngerasain ini sebelumnya Ram"
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Mulai saat itu aku jauh lebih sering bertemu dengan Reza. Tiap kali dia berada di lapangan tanpa ia sadari aku selalu memperhatikannya bahkan beberapa kali aku diam-diam menaruh minum disamping tas olahraganya. Aku rasa semakin lama aku semakin terbiasa untuk memberikan perhatian padanya walaupun sampai saat ini Reza sama sekali belum mengetahui siapa aku. Tapi setidaknya kali ini ada seseorang yang bisa membuat aku selalu tersenyum dan membuat aku ingin selalu ada disampingnya, itu benar-benar membuatku nyaman dan aku sangat menyukai semua hal ini.
Namun, tanpa aku sadari ternyata sikapku ini justru membuat kedekatanku dengan Rama semakin berkurang. Aku tidak menyayangkan itu karena memang mungkin, ini kesempatanku untuk merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta akan tetapi aku hanya takut Rama berpendapat lain mengenai sikapku. Aku sendiri pun tidak terlalu menyadari apakah sikap kami berdua sedikit berubah atau tidak, yang aku pikirkan aku hanya tidak ingin kesenanganku ini membuat orang lain merasa keberatan. Dengan kata lain, aku berusaha sebisaku untuk tidak membuat hubunganku dengan Rama menjadi menjauh, karena bagaimanapun juga selama ini hanya Rama yang dapat membuat hari-hariku lebih berwarna.
"Aku mau kita jadian Kiy" Rama
*next week)
["Aku tau ini mendadak tapi aku mau kita jadian karena... karena... karena hari ini...." Rama dengan wajahnya yang sangat serius
"??????" Aku yang tak tau harus berekspresi apa menunggu ucapan Rama selanjutnya]
Komentar
Posting Komentar