"Kiy.. Aku ga langsung pulang ya, kamu pulang duluan aja naik bus atau pake aja sepeda aku. Nanti biar aku yang naik bus. Soalnya aku harus main basket lagi sama tim yang kemarin, kamu tau ga skor kita sama, jadi aku mau masukin bola ke ring lebih banyak lagi" Rama
"Ah Rama, basket lagi basket lagi. Masa aku pulang sendiri, kamu kan udah main sama tim yang kemarin masa main lagi. Tunggu, kamu mau main sama siapa? Tim yang kemarin? Yang hari kemarin baru main itu kan? Berarti kalo gitu.... Oo aku aku aku ikut"
"Ikut? Tumben banget kamu mau ikut buat nemenin aku main basket" Rama
"Rama, kalo bukan aku yang nemenin kamu main basket siapa lagi? Kalo bukan aku yang selalu bawain kamu air minum siapa lagi? Kamu sih ga punya pacar jadi aku kan yang harus nemenin kamu kemana-mana"
"Kata siapa aku ga punya pacar? Ada kok, ini di depan aku" Rama
"Hah? Siapa siapa? Mana mana? Ish"
Entah ini kebetulan atau takdir, lagi-lagi aku dipertemukan kembali dengan seseorang itu. Walaupun aku belum tau pasti dia siapa namun rasa itu kembali muncul. Bahkan sekalipun kita tak saling menatap, rasa itu benar-benar nyata.
Untuk pertama kali dalam hidupku, hari ini adalah hari dimana dengan fokusnya aku memperhatikan pertandingan basket. Bagaimana cara dia berlari mengelabuhi musuh, dia mendrible bola dengan gayanya, dia mengoper bola pada timnya, dia berteriak memberi arahan, dia yang mengelap keringat di dahinya, dan bagaimana cara dia mencetak angka kedalam ring dengan jarak yang menurutku jauh. Dia benar-benar terlihat berbeda. Hari ini haruskah aku berterima kasih pada Rama yang membuatku duduk di tempat ini dan akhirnya aku menemukan seaeorang yang dapat membuatku merasakan hal aneh seperti ini.
"Oo, tali sepatunya lepas. Haaa!!" Aku yang saat itu benar-benar terkejut
Akan tetapi apakah ini bonus untukku. Mengapa hari ini aku sangat beruntung, siapa yang akan menyangka jika ia ternyata akan duduk tepat 3m disampingku. Aku tau itu bukanlah jarak yang dekat, tapi aku tak pernah menyangka kalau aku akan segugup ini hanya karena ia berada 3m disampingku. Saat sedang beristirahat pun ia benar-benar terlihat berbeda, caranya menahan rasa sakit akibat jatuh tadi itu membuat ku tak bisa untuk tak tersenyum. Bahkan cara ia membalikkan botol minum yang sudah habis pun terlihat lucu di mataku.
"Ini kak minum" Dengan pikiran kosong aku memberikan minum pada orang ini
"Oh makasih ya" Ia yang langsung meminum air ku
"Eee.." aku yang hendak bicara
"Yeeeeeeyy kita menang!!!!" Ia langsung teriak dan berlari kearah timnya
"Ha? Yah udah selesai basketnya" aku yang menoleh ke arah lapangan basket
Benar-benar tak disangka, mengapa harus secepat ini permainan berakhir. Aku tak pernah merasakan permainan basket yang singkat seperti hari ini sebelumnya. Aku bahkan belum sempat berbicara apa-apa. Jadi ini yang dikatakan orang-orang, kalau waktu akan berlalu begitu cepat jika kita berada di titik kenyamanan karena hari ini aku sangat nyaman bertemu kembali dengannya. Walau sampai saat ini aku belum tau siapa dia.
"Kiylaaa, aku menang. Yeay, benerkan aku bilang kalo aku mau masukin bola ke ring yang banyak. Akhirnya tim kelas bisa menang lawan tim mereka itu" Rama yang menghampiriku dengan semangatnya
"Oh? Menang? Aa, yeay selamat"
"Minum?" Rama yang menanyakan minum padaku
"Hah? Minum? Aa, aa, aku aku.. Aku lupa bawa tadi. Air minum aku habis dan aku lupa beli ke kantin"
"Ohh yaudah kita ke kantin beli minum ya. Aku traktir kamu beli minum deh karena kamu udah mau nemenin aku lagi. Ayoo" Rama
*next week)
["Aku mau kita jadian Kiy" Rama]
Komentar
Posting Komentar