Langsung ke konten utama

Q-5



"Kiy.." Ucap Rama yang tiba-tiba memegang tanganku
"Iya?" Jawabku yang langsung menatap wajah Rama
"Jadian yukk hihi" Ucap Rama sambil tersenyum aneh dan tertawa
"Huh! Rama kamu ga cape apa ngomong kaya gitu terus? Ini udah hampir sebulan ya kamu terus ngomong kaya gitu. Kayanya kamu beneran harus cari pacar deh biar ga nempel-nempel terus sama aku kaya gini. Hish" Ucapku yang langsung berjalan meninggalkan Rama
"Ya kan ada kamu Kiy" Rama yang berjalan disampingku
"Hiihh" jawabku dengan menatap sinis Rama

     Sejak kejadian April Moob itu Rama benar-benar membuatku pusing, kini ia menjadikan kata "jadian" sebagai bahan candaan untukku. Sejak awal pula aku sangat terganggu dengan semua ucapannya yang seperti ini, bahkan beberapa dari teman kami pun ada yang mengira jika aku dan Rama sudah menjalin hubungan spesial. Mungkin baginya itu semua sangat menghibur dirinya ketika ia dapat membuatku terlihat gugup didepan banyak orang tapi jujur saja itu benar-benar sangat menganggu untukku. Apalagi kalau sampai berita aneh ini terdengar di telinga Reza karena Rama dan Reza akhir-akhir ini cukup sering bertanding basket bersama. 

"Kiy aku pinjem buku paket kamu dong yang dari perpustakaan kemarin" Ucap Rama
"Nih.." Aku yang memberikan buku tersebut
"Eh.. Kiy ini apa?" Rama yang menemukan sebuah post it dalam buku ku

     Sejujurnya memang akhir-akhir ini aku cukup sering menemukan post it dalam buku ku yang berisi semangat untukku dan beberapa pesan lainnya yang aku sendiri pun tak tau siapa yang menaruh post it itu. Aku yang terduduk diam di perpustakaan ini pun semakin lama semakin penasaran dengan seseorang yang mengirimkan semua pesan melalui post it ini untukku. Namun lagi-lagi konsentrasiku terhalang dengan kehadiran penyemangatku, Reza. Alasan mengapa akhir-akhir ini aku selalu berada di perpustakaan karena aku yang selalu melihat Reza berada di perpustakaan. Aku bahkan dengan sengaja berada dibelakang barisan rak buku yang sedang Reza baca agar aku dapat melihat wajahnya lebih dekat dari biasanya. Aku juga bahkan diam-diam memfoto Reza ketika ia sedang membaca buku. Rasanya sangat menyenangkan dan juga menegangkan untukku karena ini pertama kalinya aku bertindak seperti seorang mata-mata. 

"Oh?? Ka Reza kemana? Ceem gara-gara aku fokus liatin foto-foto Ka Reza sih" Aku yang kembali ke meja perpustakaan
"Ish Rama kemana lagi? Ini?? Post it baru lagi? Siapa sih yang sebenernya naruh post it ini?" Aku yang melihat post it itu diatas buku ku

[Post it: Hari Sabtu, di lapangan basket 08:00]
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

07.45 WIB
~KRIIIIIIIIIINNNNGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG~

"Hishh ini kan Sabtu ngapain nyalain alarm pagi-pagi sih. Hari ini kan ga ada jadwal tambahan" Ucapku yang masih mengantuk diatas tempat tidur
"Haaaaa... Post it" 

     Aku yang ingin melanjutkan tidur tiba-tiba saja teringat dengan pesan post it terakhir itu dan langsung bergegas untuk menuju lapangan basket sekolah secepatnya. Namun, entah mengapa hari ini waktu terasa benar-benar sangat cepat walaupun aku sudah cepat untuk bersiap-siap menuju sekolah akan tetapi tetap saja dengan cepatnya waktu terus berjalan. Ditambah lagi dengan kedatangan bus kota dan macetnya jalanan yang membuat waktu cepat dan semakin cepat berlalu. 

09.25 WIB

"Haduh udah jam segini kira-kira orang itu masih nungguin ga ya?" Aku yang terengah-engah memasuki lingkungan sekolah

     Namun pada saat aku sedang terburu-buru menuju lapangan sekolah tiba-tiba saja aku mengalami hal yang benar-benar sangat langka. Entah mengapa hari ini dengan beruntungnya aku bertemu dengan Reza bukan hanya itu kali ini kami berada dalam jarak yang sangat dekat. Aku yang sedang jalan terburu-buru ini dengan tidak sengaja bersamaan dengan Reza yang juga berjalan dengan arah yang berlawanan denganku. 

"Haa!" Aku yang spontan terkejut

     Untuk pertama kalinya mata kami saling menatap, aku pastikan kali ini Reza benar-benar melihat mataku. Aku yang langsung terdiam hanya dapat menggeserkan badanku ini dan membiarkan Reza berjalan melewati diriku. Sangat sulit untukku menahan perasaan senang ini, setelah aku melihat Reza yang berjalan itu entah apa yang ada dipikiranku aku langsung melompat kegirangan dan tak henti-hentinya tersenyum. Sampai aku teringat kembali dengan pengirim post it itu dan aku mulai berlari kecil kembali menuju lapangan sekolah. 

"Rama?? Kamu ngapain? Disini?" Ucapku yang terdiam saat melihat kehadiran Rama di lapangan basket sekolah

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

*ISI POS IT*
[Jangan lupa makan siang yang banyak ya]
[Besok kamu ujian kan? Semangat... Aku yakin kamu pasti dapet nilai bagus]
[Pagi, jangan lupa diminum ya susu kotak ini]
[Kamu harus sering-sering belajar di perpustakaan ya]
[Aku ga yakin kamu akan respon semua post it ini atau ga, tapi aku cuma pengen selalu nyemangatin kamu terus]
[Ada yang mau aku sampein ke seseorang tapi aku takut, aku harus gimana?]
[Hari ini, besok dan seterusnya kamu semangat yaaa]




*next week) 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....