Langsung ke konten utama

PELANGI #6





    #STORY YESTERDAY#


["Mir.. Hari ini pengumuman CPNS yang lolos kan? Coba deh nanti lu kalo udah sampe rumah cek website. Katanya sih jam 3 sore pengumumannya"
"Oiya sekarang hari Senin ya? Okedeh nanti pasti gua cek"]

###



     Hari ini adalah hari dimana aku melihat apa yang akan aku dapat dari usahaku selama ini. Usaha ku yang membuat diriku berbeda dari yang lainnya, usaha yang membuat aku kehilangan waktu untuk bersenang-senang dan usahaku yang membuat diriku terlihat seperti orang yang egois. Aku tidak begitu  menginginkan untuk menjadi yang pertama, aku hanya ingin namaku ada dan tertulis disana.

"Mir,, hari ini pengumuman seleksi CPNS kan?"
"Iya kak, ini Mira baru mau cek"
"Oh, jangan lupa Senin besok tes ujian beasiswa Qatar kan?"
"Iya kak Mira inget ko tenang aja.. Mira udah siap insaallah tes senin depan"

1.. 2.. 3..
??????????????????????

     Apa aku harus berpura-pura kuat dan seakan tidak ada yang terjadi pada diriku? Apa semua yang aku lakukan selama ini masih belum cukup? atau apa aku memang tidak pantas menjadi bagian dari mereka semua?

     Sebisa mungkin aku berusaha seperti biasa tapi mengapa hari ini air mataku tidak dapat berhenti. Aku tidak dapat berfikir apa-apa saat ini, hanya saja kepala ini mulai merasa sakit bahkan perasaanku pun begitu.  Aku terus bertanya-tanya pada diriku sendiri apa yang salah pada diriku ini dan mengapa aku benar-benar tidak dapat merasakan hasil dari apa yang sudah aku lakukan.

"Udah gak papah, mungkin kamu belum rejeki aja. Kan masih ada ujian tes Beasiswa Qatar sama ujian masuk perguruan tinggi kan? Belajar lagi yang lebih rajin aja"
"Iya Kak"

     Haruskah aku merelakan hari ini atau haruskah aku berusaha tidak tahu apa-apa tentang hari ini. Semakin kencang aku menggenggam pena, semakin fokus aku menundukan kepala ini, semakin deras air mata ini membasahi pipiku bahkan apa yang aku lihat pun semakin penuh dengan tetesan air mata. Aku harus kuat namun aku terus memikirkan apa yang terjadi padaku hari ini.
     Aku benar-benar sadar berusaha bukanlah satu-satunya alasan yang membuatku bahagia. Usahaku ini selalu membuatku menjadi seseorang yang tampak berbeda, aku sangat benci itu tapi aku harus apa. Benar-benar tidak ada yang dapat aku lakukan selain fokus pada apa yang aku pegang saat ini.

"Gimana tadi tes beasiswanya Mir?"
"Ya gitu kak agak susah tapi rata-rata Mira bisa kok jawabnya"

     Aku tidak tahu apa yang aku lakukan akan benar-benar dapat aku rasakan dengan bahagia atau tidak, namun aku hanya ingin mencoba seperti orang-orang normal lainnya. Mengisi satu demi satu pertanyaan tanpa harus berfikir apa-apa dan tanpa harus mengkhawatirkan apapun. Setelah ini pun aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku selanjutnya. Aku hanya benar-benar menahan semua yang aku rasakan, aku tetap harus menundukkan kepalaku dan fokus pada apa yang aku genggam saat ini. Seringkali aku tidak dapat menahan semuanya dan aku tidak tahu harus berbuat apa.
     Ya! Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku merasa aku kalah sebelum berperang, aku merasa bahwa seharusnya aku tidak perlu melakukan itu semua dan hanya hidup biasa seperti teman-temanku. Tanpa ada satu orangpun yang tahu, kadang aku tidak tahan dengan apa yang ada di hidupku selama ini. Hanya saja aku merasa semuanya tak begitu adil, aku selalu berusaha, aku selalu berjuang, aku terjaga setiap malam namun aku merasa aku memang tidak merasakan apa-apa dari semua yang sudah aku lakukan. Aku hanya merasakan sakit yang tak ada satu orangpun yang dapat merasakannya. Bahkan setiap aku memejamkan mata rasanya aku tidak ingin membuka kembali mata ini, aku ingin terlahir kembali bukan sebagai diriku.

"Mir.. Pengumuman beasiswa Qatar lu gimana?"
"Aa.. Gua mau ke kantor dulu ya nanti aja bahasnya"
"Ooh ya yaudah"

     Sampai kapan aku harus menghindari pertanyaan seperti itu, harus sampai kapan aku merasa seperti ini. Bahkan rasanya aku tidak sanggup untuk mendengarnya lantas bagaimana aku harus menjawabnya. Kali ini ditempat ramai pun aku tidak dapat menahan air mata ini untuk tetap diam, aku mulai merasakan penghianatan yang begitu sakit dari diriku sendiri namun aku tidak dapat melakukan apa-apa. Diam dan menahan semuanya, hanya itu yang dapat aku lakukan.

[SMS]

[Mir, gimana pengumuman CPNS nya? Aku yakin kamu lolos kok, aku tau kamu udah berjuang banget]
[Mir jangan putus asa ya, masih ada seleksi lainnya ko. Kamu harus semangat]
[Mir aku denger kamu ikut beasiswa Qatar? Gimana? Lolos kan?]
[Mir kamu kenapa ga pernah bales sms aku? Aku telfon juga ga pernah diangkat]
[Akhir-akhir ini aku sering liat mata kamu sembab, kamu ga papah kan?]

###

"Mir lu gapapa? Mata lu sembab gitu sih, lu dari mana?"
"Sembab? Ga ah biasa aja, gua abis dari toilet tadi"
"Minggu depan udah UN lu udah siap Mir??"
"Entahlah, pikiran gua lagi ga sehat kayanya.."
"Kenapa? Jangan bilang karena si juara umum kita ya?"
"Gua denger dia lolos ujian CPNS waktu itu luh Mir, tapi dia ga cerita ke siapa-siapa. Gua aja tau dari guru tadi"
"Apa? Dia lolos? Gua gatau kalo dia lolos CPNS, dia ga pernah cerita apa-apa juga ke gua"



*to be continue)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....