"Apa kau pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi sepertiku?
Apa kau pernah melihat seseorang yang benar-benar terkurung seperti ini?"
Mungkin ini memang aneh tapi sebenarnya inilah yang terjadi "pada diriku". Aku bahkan tidak yakin apa kalian harus tahu siapa aku atau tidak karena selama hidupku tidak pernah ada yang ingin mengetahui siapa aku sebenarnya. Bahkan aku sendiri pun tidak tahu apakah aku seorang manusia atau seekor binatang atau mungkin sebatang ranting kayu yang tergeletak di atas tanah. Siapapun aku sekarang ini, aku begitu percaya jika hidupku tidak akan pernah berubah dan akan tetap seperti ini.
Aku tidak tahu bagaimana sifat manusia sebenarnya dan aku benar-benar penasaran bagaimana sifat asli mereka. Apakah mereka benar-benar baik seperti malaikat atau benar-benar jahat. Pada awalnya aku cukup bahagia berada didunia ku ini namun setelah aku bertemu dengan orang itu, aku baru sadar bahwa mimpi burukku akan segera dimulai.
"Apa kau pernah mendengar kata "Persahabatan baik antara beberapa orang"?"
Aku rasa semuanya dimulai karena itu, karena aku terlalu mudah menilai orang lain, karena aku terlalu mudah tertawa bersama orang lain dan juga karena aku yang begitu bodoh. "Orang itu", dia benar-benar membuatku tahu dan merasakan bagaimana kita menjalani kehidupan secara nyata.
"Apa kau pernah melihat burung yang berkicau indah di dalam sangkarnya yang cantik, melihat kucing dan anjing berada di tempat yang sama dan saling bermain satu sama lain, melihat ranting pohong yang indah dengan kelopak-kelopak bunga bermekaran?"
Entah seberapa sering kau melihat itu semua tapi apakah kau pernah memikirkan apa yang sebenarnya ada dipikiran mereka. Burung yang terus berkicau karena ia ingin keluar dari sangkarnya, kucing dan anjing yang bermain bersama karena mereka tidak memiliki siapa-siapa lagi, atau bahkan ranting pohon yang sebenarnya ia merasakan kesedihan karena ia tidak dapat terlihat indah tanpa bantuan kelopak bunga itu. Dan yang terpenting...
"Apa kau pernah memikirkan bagaimana rasanya menjadi diriku?
Ya! Diriku!"
Kau bisa menganggap ku apa saja. Manusiakah, binatangkah, atau bahkan hanya sebatang ranting pohon yang hanya tergeletak di tanah sekalipun benar-benar seperti sampah, aku tidak akan memaksamu untuk menganggap ku seperti apa karena sebenarnya hanya dengan kau sudah percaya dengan keberadaanku, itu cukup membuatku tidak merasakan sakit yang lebih dari apa yang sudah aku rasakan selama ini.
*to be continue)
Komentar
Posting Komentar