Seandainya jarak tak berarti, itu semua takkan membuat rindu yang berat ini bertambah semakin berat. Berat sampai akhirnya hampir merusak perjalanan ini. Perjalanan yang susah payah kami bangun hanya dengan bekal sebuah kepercayaan, yang mungkin sebagian orang pun merasakan bagaimana sulit rasanya. Menjalin sebuah hubungan dan harus terpisah oleh jarak dan waktu.
"2 Pasang Kekasih"
"Aku dan dia"
"Yap.. Lisa dan Yudha"
"Mereka adalah kami"
Kami sudah menjalin hubungan ini selama 2 tahun lamanya, akan tetapi karena kesibukan yang tak bisa kami tinggali. Kami harus menerima resiko untuk hubungan ini, tetap berjalan namun tak bisa berjumpa. Selama 2 tahun kami hanya bisa berada pada satu kota bersama saat 1 1/2 tahun lalu. Dan setelah itu kami terpisah dengan jarak yang bisa terbilang cukup jauh.
Aku yang harus melanjutkan pendidikanku di Singapore dan Yudha yang sebagai seorang atlet karate diharuskan untuk pergi ke setiap negara saat pertandingan. Itu semua membuat hubungan ini cukup rumit sebenarnya. Jika kebanyakan pasangan akan menghabiskan waktu mereka bersama, beda halnya dengan kami.
Setiap ada waktu luang yang kami lakukan hanyalah bertanya tentang kabar kami satu sama lain dan setelah itu..
Kami kembali lagi fokus dengan urusan dan kepentingan kami masing-masing.
"Saa.. Hari ini kamu ngapain? Udah makan kan?" Yudha
"Aku lagi ada project Biyy,"
"Project apa nih? Semangat sayang heart heart heart" Yudha
"Masih secret laa.. Makasih Biyy kamu juga semangat latihannya Biyy. Jangan genit-genit you"
Sebenarnya ada hal yang sedang ku siapkan untuk aku dan Yudha. Dimana hubungan jarak jauh ini ingin ku pamerkan kepada banyak orang melalui sebuah cerita indah yang berbentuk sebuah novel. Ini bukan pertama kalinya aku menulis sebuah buku novel sebenarnya, namun kali ini entah mengapa aku merasa jika cerita yang aku tulis jauh lebih spesial karena ini menyangkut hubungan antara aku dan Yudha.
Menulis adalah sesuatu yang dapat membuat diriku merasa jauh lebih nyaman. Ketika aku tak harus menceritakan semua ceritaku pada banyak orang, yang kulakukan hanyalah menulis apa yang ingin ku sampaikan dan dengan begitu akan ada banyak orang yang mengetahui ceritaku. Tanpa mereka sendiri tau apakah itu benar-benar ceritaku atau hanya cerita fiksiku semata. Itulah yang menyenangkan menjadi seorang penulis menurutku.
Butuh waktu berbulan-bulan untukku menyelesaikan ceritaku ini, cerita yang menyangkut tentang kisah percintaan jarak jauhku yang bisa dibilang LDR. Namun sepertinya ini semua tak berjalan begitu baik, karena mungkin sebenarnya kami berdua pun butuh waktu untuk sesekali bertemu dan tak hanya bertanya melalui pesan singkat saja.
[MISCALL 10x from Biyy Yudha]
Butuh konsentrasi penuh untukku menulis semua cerita dalam buku novel ini agar dapat tersusun dengan indah dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sampai ternyata aku tak sadar itu semua malah membuat hubungan ini sepertinya sudah masuk dalam kawasan siaga.
[INBOX from Biyy Yudha]
"Sa lagi apa?"
"Kamu sibuk? Aku telf gapernah diangkat"
"Kamu kenapa? Aku bikin salah ya?"
"Answer please babe..."
Sengaja tak kuberitahukan mengenai cerita ini pada Yudha, itu semua hanya karena satu alasan.
"3th Anniversary"
Kuingin memberikan kejutan padanya saat perilisan buku novel ini nanti di tanggal Anniversary kami yang ke-3. Mungkin untuk sebagian orang ini biasa, namun bagiku ini sangat spesial. Disaat aku dapat menceritakan seseorang yang kucintai pada banyak orang melalui bukuku nanti.
Namun sepertinya butuh hujan yang lebat sebelum datang pelangi yang indah, dan itupula yang terjadi pada hubungan ini. Tepat 1 bulan sebelum perilisan bukuku. Entah mengapa Yudha yang biasanya bersikap selalu santai, kini ia menjadi lebih sensitif dari biasanya. Memang,, aku pun sengaja tak memberinya perhatian dari sebelumnya namun itu semua kulakukan untuk memberinya kejutan nanti pada hari-H. Namun Yudha, sulit untuk ku mengerti mengapa ia juga bersikap seperti itu.
-
(sambung minggu depan)
Terimakasih :)
Komentar
Posting Komentar