"Haaaaa!!!!!"
"Happy 3th Anniversary" Seseorang yang tiba-tiba datang dan memberiku bucket bunga
-YUDHA-
Alasanku mengapa aku berada di acara tv ini hari ini, alasanku mengapa aku merilis buku novel hari ini dan alasanku mengapa aku terus bertahan menjaga hubungan ini erat-erat. Tak ku sangka Yudha tiba-tiba saja datang sebagai bintang tamu pada acara tv itu dan memberiku bucket bunga yang sangat indah sambil mengalungi medali emas kebanggaannya itu.
Terkejut?
Sangat! Bagaimana tidak?
Saat hubungan kami sedang berada dalam kondisi yang tidak baik, saat aku mencoba untuk tersenyum pada saat ditanyai mengenai hubungan ini, Yudha datang dan membuat hati ini sembuh secara tiba-tiba. Tak ada yang dapat ku katakan setelah melihatnya berada disampingku setelah bertahun-tahun lamanya. Untuk bucket bunga indah itu, aku berterimakasih tapi yang penting ialah saat aku melihatnya datang dengan wajahnya yang tersenyum bahagia. Dan klimaks pada hari ini ialah....
"Terimakasih karena kamu udah mau terus jalanin hubungan ini dan kamu bisa sabar dengan jarak dan waktu. Insaallah kita bisa segera untuk saling bersama nanti, karena hari ini... hari ini... Aku ingin melamar kamu" Yudha yang sambil mengeluarkan sebuah cincin dari kantung bajunya
"Wwwwwwaaaaaaaaa........." Teriak para penonton studio
"???????!!!!!!!!!" Entah seperti apa ekspresiku kala itu
Tak ada kata lain yang dapat aku ucapkan selain "bahagia". Sama sekali tak pernah menyangka akan ada seseorang yang memberiku sebuah lamaran didepan banyak orang atau bahkan dilihat oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Langsung, tak butuh waktu lama untukku mengatakan "Ya" karena memang "Ya" aku mencintainya. Bahagiaku hari ini tak dapat kusembunyikan karena langsung pada saat itu pula entah mengapa air mataku tiba-tiba saja menetes. Kisah yang kupikir akan butuh waktu untuk dapat indah kembali ternyata pada hari ini dapat kurasakan keindahannya. Pelangi yang ku tunggu kala itupun saat ini sudah terbentang dengan indahnya dan dapat membuat banyak orang tersenyum merasakan pula kebahagiaan.
Jujur saja, hari ini aku merasa jika aku adalah wanita paling beruntung yang dapat memiliki seseorang seperti Yudha. Pejuang bangsa dan juga pejuang cinta, minoritas lelaki seperti Yudha di Indonesia ini dan aku, aku sangat beruntung memilikinya.
"Lisa aku minta maaf ya aku udah bikin kamu sedih kan pasti?? Sebenernya ini rencana aku dari dulu, aku tau kamu mau rilis novel tentang kisah ldr kita jadi aku sengaja buat bikin kamu kesel bahkan sampe beberapa minggu. Aku minta maaf banget tapi satu hal yang harus kamu tau, kalo aku bener-bener sayang dan serius sama kamu Sa" Yudha
"Hahh?? Jadi kamu tau? Tau dari mana?? Biyy apa kamu tau seberapa takutnya aku pas kita lagi marahan? Aku bahkan ga berenti nangis tau ga, tiap malem aku nangisin kamu. Ihh kamu jahat ya" Ucapku yang tiba-tiba meneteskan air mata
"Loh loh ko jadi nangis... Ahh sayang udah-udah aku minta maaf iya, dan aku bener-bener berterimakasih banget sama kamu udah berjuang bikin cerita kita jadi sebuah karya yang bagus. Udah dong ah jangan nagis lagi, aku ikutan sedih" Yudha yang mengusap air mata ini
"Iya iya ga cengeng lagi. Aku ini ga nyangka kamu bisa lakuin semua ini, dateng tiba-tiba dan ngasih cincin ini. Apalagi datengnya bareng sama medali emas kamu itu, bangga. Makasih ya Biyy"
"Happy 3th anniversary sayang...." Yudha sambil memelukku dengan erat
Dan akhirnya kisah LDR yang aku khawatirkan sebelumnya pun dapat teratasi dengan baik. Kisah yang mungkin tak hanya dirasakan oleh kami berdua, kisah yang mungkin banyak orang yang merasakannya. Dimana kami hanya memiliki kepercayaan yang kuat satu sama lain yang membuat hubungan ini jauh lebih kuat dibanding yang lainnya. Ketika kami hanya memiliki rindu dan tak dapat bertemu, dan yang paling kuat dalam hati ini hanyalah kenangan. Kenangan seberapa banyaknya rindu dan kata manis yang terucap dari bibir ini yang mungkin tak banyak orang melakukannya
Sikap positif Yudha membuatku percaya, apa yang terjadi biarlah menjadi kejutan dimasa depan. Kini, aku hanya perlu berjuang. Bukan untuk diriku sendiri, namun untuk masa depanku dan orang-orang yang kucintai. Selalu berfikiran positif dan terlihat bahagia sekalipun kondisi tak memungkinkan tetaplah berusaha bahagia. Itu akan datang dan mendekatimu suatu saat nanti.
Jika butuh sebuah filosofi, lihat saja pelangi. Butuh hujan yang lebat dan tak sebentar hanya untuk melihat pelangi yang terbentang dengan warna-warnanya yang sangat indah dan dapat membuat semua yang melihatnya merasakan kenyamanan yang hanya dapat dirasakan dari sebuah objek, yaitu pelangi.
Seperti saat ini, seperti kisahku dengan kasihku. Kisah nyata yang kutulis dalam sebuah buku novel dengan prolog bahagia, pun kini juga dapat berakhir dengan bahagia. Bahagia karena sudah terdapat cincin pada jari manis kami masing-masing.
"Insaallah, kita akan bersatu" Yudha.
-
(selesai)
"Terimakasih untuk menyempatkan membaca cerita ini"
-author-
ig: mithafull
Komentar
Posting Komentar