Pagi ini disaat udara segar masih dapat kuhirup dengan leluasa, aku berdiri sendiri pada roof top sekolah ini. Sebuah kebiasaan dimana aku menyukai suasana ketika aku dapat berdiri sendiri ditempat ini melihat padatnya dunia dengan banyaknya gedung tinggi dan langit biru yang terlihat begitu tenang. Ini adalah satu-satunya hal aku sukai sebagai seorang siswi menengah atas. Tak seperti teman-temanku lainnya yang begitu memiliki ambisi besar terhadap sebuah angka pada tiap pelajaran sekolah, aku hanya senang menikmati waktu sendiriku berada pada roof top ini.
"Hhhuuuufffttt...." Aku yang menghela nafas dengan mata terpejam pada pagi ini di roof top sekolah
"Apa kabar, Luna" Ucap seseorang yang tiba-tiba berdiri disampingku
"Ha?" Aku yang bingung dan hanya dapat memperhatikannya yang berdiri disampingku tanpa tau ia siapa.
- MONOGRAM -
Hanya ditempat itu aku sepertinya dapat menjadi diriku sendiri. Tak seperti saat disekolah ataupun dirumah, hanya di monogramlah orang-orang yang tak ku kenal sekalipun juga akan bercerita dan mendengarkanku. Sebuah aplikasi media sosial yang sebenarnya tak begitu terkenal namun entah mengapa aku lebih memilih untuk memainkan aplikasi tersebut dibanding lainnya. Karena tak begitu terkenal mungkin itu yang membuatku lebih leluasa untuk lebih menunjukkan bagaimana aku yang sebenarnya. Benar-benar tak begitu berbeda dengan aplikasi lain seperti facebuku, 2tter, ataupun instagr., hanya saja aku lebih menyukai untuk memiliki lebih banyak teman melalui aplikasi tersebut.
Disitu pula aku bertemu dengan seseorang yang bahkan kini kami sudah berteman. Seorang teman yang hanya dapat aku temui melalui monogram ini. Mungkin ini terdengar aneh atau bahkan bisa dikatakan "lebay" begitu, namun karena memang aku dan teman-temanku ini tak pernah bertemu jadi tak masalah untukku meneruskan pertemanan yang hanya melalui sebuah aplikasi ini.
"Luna lu masih mainin monogram? Gak takut apa lu main begituan, pake punya temen segala lagi. Aplikasi yang laris aja belum tentu aman apalagi lu mainan kaya gituan" Ucap Jemi teman terbaikku dimana pun dan kapanpun saat berada dikelas
"Apaansih lebay tau gak.. Gua juga kan nyari temen milih-milih Jemi. Udah deh gak usah negatif thinking begitu, dasar netizen" Ucapku pada Jemi yang duduk disampingku
"Ih lu tuh ya dibilangin batu banget sih. Giliran kenapa-kenapa aja..." Jawab Jemi padaku dengan wajah yang sepertinya kesal
"Tenang aja sih. Nih nih... Ada foto profilenya ko, lagian juga dia anak SMA kaya kita. Lu kalo kenal juga pasti oke oke aja" Ucapku yang memegang handphone ini
"Terserah lu deh yaa.. Dah ah kantin ayo laper nih" Ucap Jemi dan langsung berdiri menuju kantin
Aku yakin bukan hanya aku yang memiliki seorang teman melalui sebuah aplikasi. Sosial media memang seharusnya digunakan untuk dapat bersosialisasi dengan banyak orang yang belum pernah kita temui sebelumnya. Seperti aku dengan seseorang itu, seseorang yang pada awalnya hanya ku temui melalui monogram ini dan kini kami lebih terlihat jika kami memang berteman satu sama lain. Sekalipun tak pernah bertemu, sejauh ini aku cukup merasa baik-baik saja ketika kami saling mengobrol walau dengan jarak yang cukup jauh seperti ini.
[ MONOGRAM ]
•Aku : Temen gua bilang kalo ga seharusnya gua bertemen sama seseorang yang gak pernah gua tau. Tapi menurut gua itu fine fine aja, lagian juga kan gua gak lagi temenan sama orang jahat kan?
•Kevin : Hahaha. Bukannya semua orang itu temenan karena emang awalnya mereka semua gak saling kenal kan? Nah kalo udah kenal baru bisa punya hubungan jauh sebagai temen :D
•Aku : Ih! Bukan itu maksud gua Kevin -_-# ......
•Kevin : Tenang aja. Gua bukan orang jahat hahaha. Gua gak bakal jahatin lu hahaha. Lagian apasih kejahatan yang dilakuin anak SMA kaya kita selain nyontek?!
•Aku : Hahahaaa iya ya. Temen gua emang lebay gitu, sorry ya
KEVIN...
Seseorang yang sudah aku kenal hampir 4 bulan lamanya melalui monogram ini. Seseorang yang sangat bersahabat dan sepertinya ia juga seseorang yang ramah. Sekalipun aku tak tau mengapa harus Kevin, namun sebenarnya ia adalah satu-satunya orang yang selalu membuat handphone ini berdering. Aku bahkan tak memiliki rasa apapun untuknya, semua ini adalah sebuah rasa yang tumbuh atas sikap yang bersahabat yang terlihat dari sisi kami berdua. Dan aku rasa Kevin pun begitu.
[ MONOGRAM ]
•Kevin : Nih gua kirim foto jawaban soal fisika lu itu. Tenang aja no 1-5 done!
•Aku : Wwwaaahhhh!!!! Kevin thankyou banget!!!!! Aaaaa emang gak salah gua pilih temen. The best emang! Thankyou thankyou!
•Kevin : Lu tau kan selain muka gua yang ganteng, otak gua juga up haha
•Aku : DEBESSSS!! (。’▽’。)
Hari ini lagi-lagi Kevin membantuku mengerjakan soal fisika ku ini. Harus ku akui ia sering membantuku untuk mengerjakan soal-soal seperti ini. Ini adalah nilai tambahan mengapa aku sangat senang berteman dengannya selama ini. Dalam kelas ini aku dan Jemi mulai mempelajari jawaban-jawaban soal yang dikirim oleh Kevin dan hebatnya lagi semua jawaban darinya 100% tak ada yang salah. Terkadang aku juga sempat berfikir kapan aku bisa memiliki otak sepertinya yang dengan gampangnya menyelesaikan soal-soal yang rumit seperti ini.
"Coba gua penasaran kaya gimana sih temen lu itu? Gila pinter banget parah" Ucap Jemi padaku
"Yaah.. Lu telat, dia udah ganti foto profile lagi. Ya pokonya lumayan cakep laa" Jawabku sambil melihat kearah handphone ini
"Lumayan cakep? Emang lu hafal apa mukanya? Muka temen sekelas yang tiap hari aja harus berbulan-bulan buat lu hafalin, apalagi si Kevin itu" Ucap Jemi yang meledekku
Kelemahan terbesarku adalah sulit untuk menghafal. Hal apapun yang sudah ku coba untuk dapat mengingat dengan cepat sangat sulit untukku lakukan, itu alasannya mengapa aku dapat dikategorikan kedalam anak-anak yang tak begitu berpengaruh disekolah ini bahkan dikelas sekalipun. Yah memang kenyataannya aku bukanlah seseorang yang begitu diperhatikan di tempat ini.
[ MONOGRAM ]
"Satu-satunya hal yang harus kamu miliki untuk dapat bertahan pada tempat ini adalah sebuah kemampuan. Sayangnya, aku tak memiliki hal seperti itu" Tulisku pada laman Monogram milikku
(bersambung... )
Terimakasih sudah membaca
Instagram : @mithafull
Komentar
Posting Komentar