Langsung ke konten utama

Monogram #7




     Sudah 2 hari berlalu sejak aku mengetahui seseorang yang selama ini kuanggap Kevin adalah Romy. Aku sama sekali tak mengerti mengapa Romy melakukan hal konyol seperti itu hanya jika ingin berteman denganku yang bukan siapa-siapa disekolah ini. Bagaimana ia mengetahui aku yang sering berada di roof top sekolah, bagaimana ia mengetahui Kevin dan mengapa ia harus berpura-pura menjadi Kevin selama ini, hingga saat ini aku masih belum menemukan jawabannya.

     Kami sudah tak seperti dulu, jangankan untuk mengobrol hanya menyapa saja rasanya enggan untukku lakukan. Kecewa, marah bahkan sama sekali tak ingin berbicara dengannya adalah apa yang kurasakan kini terhadap Romy. Bahkan setiap kami tak sengaja bertemu di lingkungan sekolah, aku dengan sengaja menghindar darinya. Romy selalu mencoba untuk mendekatiku dan berbicara padaku namun lagi, mungkin diri ini sudah terlanjur kecewa akan sikapnya.

[ MONOGRAM ]
•Aku : Kevin sebenernya lu kenapa? Lu dimana? Apa lu tau apa yang gua rasain sekarang ini gara-gara lu Vin??!! (╥_╥)

     Malam ini dikamar ini ingin sekali rasanya aku mengirimkan pesan singkat itu pada Kevin, namun tak bisa. Aku menghapusnya kembali karena aku tau sesering apa aku mengirim pesan pada Kevin, tak akan pernah ia balas lagi. Tak seperti dulu.
Didepan lampu belajar ini aku terus memikirkan semua hal yang terjadi padaku semenjak aku mengenal Kevin. Siapa sebenarnya Kevin dan siapa sebenarnya Romy, 2 hal itulah yang saat ini terus bersarang pada kepalaku tanpa aku tau apa jawaban yang tepat. Diri ini hanya dapat bertanya-tanya mengenai masalah yang sama sekali tak kutemui satupun jawabannya.

"Lun.. Lu masih marahan sama Romy?" Tanya Jemi padaku diwaktu istirahat
"Hfffmmm.. Ga ada alesan buat gua temenan sama dia. Lagian gua juga gak kenal sama dia" Jawabku dengan sikap yang begitu tak peduli
"Ya iyasih. Tapi emang lu gak mau dengerin Romy dulu gitu? Kayanya dia kan ngerasa bersalah gitu Lun" Ucap Jemi padaku
"Yaiyalah emang harusnya dia ngerasa bersalah kan.." Jawabku dan langsung pergi meninggalkan ruang kelas

     Lagi, aku berjalan menuju roof top sekolah untuk mencoba menenangkan pikiran ini. Sejak aku dan Romy bertengkar, aku tak pernah lagi berada di roof top ini karena aku tau pasti Romy juga akan berada disini. Beruntungnya hari ini, Romy tak berada di roof top dan aku pun kembali menyendiri lalu hanya dapat menatap langit biru ini.
     Sempat terfikir olehku, apakah sesulit ini hanya untuk mendapat seorang teman, hanya untuk berteman dengan orang-orang baru, apakah benar sesulit ini. Rasanya aku selalu merasa kecewa oleh orang-orang yang selama ini kuanggap sebagai teman baruku yang pada awalnya kukira akan membuat hariku lebih berwarna. Pada nyatanya aku harus kehilangan mereka, tidak. Lebih tepatnya aku harus merelakan mereka seakan-akan kami memang tak pernah saling mengenal, itu satu-satunya cara yang akan membuatku bisa seperti dulu lagi. 

     Aku yang hendak pergi dari roof top ini tak sengaja melihat Romy yang sedang berdiri dan hendak menuju roof top. Masih dengan rasa kecewa ini, aku hanya mencoba jika mata ini tak melihat siapapun, aku hanya mencoba jika diri ini tak pernah mengenal dirinya, aku hanya mencoba berjalan melewatinya begitu saja. Namun Romy, ia selalu mencoba menjelaskan dan menceritakan suatu hal yang sama sekali tak pernah ingin kudengar. 

"Udah berapa kali sih gua bilang gua butuh apa-apa lagi! Mau lu Kevin kek, Romy kek, Budi kek, siapa kek gua gak peduli.. Karena emang gua pernah kenal siapa lu!" Ucapku dengan nada keras pada Romy yang berada dihadapanku
"Tapi gua tau siapa lu, gua tau siapa Kevin dan gua bisa jelasin kenapa selama ini gua pura-pura jadi Kevin dihadapan lu!  Semua ini karena Kevin Lun... Dia yang minta gua buat ngelakuin semuanya" Ucap Romy padaku yang membuatku sedikit terlejut 
"Haah!! Karena Kevin?? Dan lu pikir gua bakalan percaya gitu aja sama omongan lu?! Kalo gitu bilang ke Kevin sekalian, stop buat terus-terusan bohongin gua lagi! Dan.. Gak perlu muncul dihadapan gua lagi. Bisa??!" Ucapku dengan sinis pada Romy dan hendak pergi meninggalkannya
"Malem itu dia berangkat Lun. Malem dimana dia mau ngasih kejutan sama lu, dia semangat buat ketemu sama lu malem itu. Gua liat pake mata kepala gua sendiri. Tapi ternyata dia gak bisa buat sampe ditempat tujuannya itu. Dia kecelakaan, dia dirawat dirumah sakit sampe hari ini. Gua cuma mau bilang kejutan yang dia maksud itu sebenernya,, hari dimana gua nemuin lu di roof top sekolah. Seharusnya dia yang ada disini waktu itu bukan gua yang tiba-tiba bilang maaf sama lu. Gua sama Kevin anak baru disekolah ini, itu sebenernya kejutan yang mau dia kasih sama lu Lun...." Ucap Romy dengan nada yang keras padaku
"......" Aku hanya dapat berdiri terdiam membelakangi Romy ketika mendengar semua ucapannya itu.


(bersambung...) 
Terimakasih sudah membaca :)
Instagram : @mithafull

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SURVIVE : 21 #1

21 TAHUN. - Kuliah : OKE ✔ - Bisnis : ADA ✔ - temen : BEST FRIEND ✔ - Uang Bulanan : KAYA JALAN TOL, MULUS!  ✔ - Gebetan : 1, 2, 3, 4, SEMUANYA BAIK ✔ "itu adalah 21 tahun gue yang banyak diimpiin sama banyak orang. Gak ada yang gak mungkin dalam situasi itu. Bisa di bilang, gua adalah perempuan yang sangat beruntung" Ucapku yang tersenyum bahagia dengan semua keajaiban itu. ~ "Hah!! Miracle? Mimpi!! Hhfftttt" Keluh kesahku pada siang ini setelah melakukan sebuah interview pekerjaan.      Azalea, 21 tahun.      Dengan semua list yang sangat membuat orang-orang terkagum-kagum dan membuat diri ini begitu muak untuk terus memikirkannya. Ya, pernah mendengar kalimat jika sebuah ekspetasi itu indah dan sangat indah. Bagaimana? Indah bukan? Semua ekspetasi yang tersusun rapih seakan-akan itu adalah rutinitas yang diinginkan oleh semua orang. Semua orang, termasuk aku.      Sesak rasanya dada ini untuk mengingat semua ekspeta...

PELANGI #8

   #STORY YESTERDAY [[srrrrkkkk!!! srrrkk!!] "Aaa!!"] ###      Aku selalu berfikir mengapa aku ditakdirkan didunia ini kalau pada akhirnya aku hanya akan merasakan semua ini. Apa aku memang ditakdirkan untuk merasakan semua rasa sakit ini atau apa aku ini adalah reinkarnasi dari seseorang yang jahat sampai aku harus merasakan akibatnya kini.  Aku sangat ingin pergi dari tempat ini, dari situasi ini, dari dunia ini. Kali ini aku kira aku sudah mencapai titik itu, tituk dimana aku sudah tidak dapat bertahan lagi.      Apa kau kira pelangi akan datang dengan mudahnya atau salju akan turun dengan indahnya. Aku hanya ingin menutup mata ini, mengucapkan selamat tinggal dan melupakan semua rasa sakit ini. Sungguh, ijinkan aku nyaman dengan hidupku sendiri. Ijinkan aku menutup mata ini dan biarkan aku mengucapkan selamat tinggal. "Mir kamu ga makan malemmm.. Ya Allah Miraaaa!!! Astagfirullah Mira Ya Allah!!!" ### [Telp] [Papa...

DRAMA : 4. "Apa yang harus dilakukan saat kencan pertama??? "

#Kamus Hari Ini# 1. 뭐 (mwo) : apa 2. 우리 사귀자 (uri sagwija) : kita pacaran 3. 괜찮아요 (gwaenchanhayo) : tidak apa-apa ~ " 뭐  (mwo)??????!!!!" Sahutku dengan wajah yang terkejut dan juga bingung "Kamu tahu kan kalau aku tak pernah merasakan bagaimana rasanya pacaran. Hari ini saja, aku mohon... Jadilah pacarku... Aku ingin memiliki kenangan indah bersama pacarku sendiri tanpa ada skenario apapun tak seperti saat aku sedang shooting.. 우리 사귀자  (uri sagwija)" Ucap Hoon Oppa yang tak pernah memalingkan pandangannya dari mataku "Ooo... Ohhh.. Aaa... Eeee.. Mmmmmmm.. Ooo.. Oo..  Okk.. Okkkee. Kit.. kit.. kita pa.. pa.. Pacar.. ran" Jawabku yang benar-benar sangat gugup berada di dalam mobil ini      Dan akhirnya semua berlalu begitu saja walau rasanya aku sangat ingin berteriak dan ingin keluar dari mobil ini sekarang juga namun nyatanya aku sangat ingin berada di mobil ini lebih lama lagi, seperti ini saja dan hanya ada aku juga Hoon Oppa....